Dinsos-PM dan Komunitas Bentuk Care Covid-19, Buka Dapur Umum hingga Bagi Sembako


Akurasi.id, Bontang – Tak sedikit warga Bontang terdampak pandemi virus corona (Covid-19) sejak ditetapkan status kota menjadi kejadian luar biasa (KLB). Oleh sebab itu, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) bersama 12 komunitas lainnya membentuk gerakan Care Covid-19 sekira 25 Maret lalu.
baca juga: Usai Jalani 2 Kali Tes, Satu Pasien Positif Covid-19 Bontang Sembuh
Gerakan ini didukung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang melalui Dinsos-PM Bontang bersama Lumbung Informasi Rakyat (Lira), Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3), Inkubator Bisnis (INBIS) Permata Bunda, Forum Komunikasi Kader Bela Negara (FKKBN), Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni), Yayasan Pandu Qolby, Yayasan Rumah Bahagia, Yayasan Samerna Bhakti, Yayasan KDS Bontang Sehati, Ikatan Wanita Bontang (IWB), Sedekah Seribu Sehari (S3), dan Laskar Anti Korupsi (Laki) Pejuang 45.
Terbentuknya Care Covid-19 bermula ketika ada seorang pedagang yang tidak memiliki bahan makanan lantaran tidak dapat berjualan karena sepi. Seperti dijelaskan Kepala Seksi (Kasi) Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Dinsos-PM Bontang Suratmi sekaligus sebagai koordinator Covid Care-19. Dia berkisah mulanya mendapat pesan dari seseorang yang membutuhkan beras untuk makan. Sebab dirinya sudah tidak memiliki pemasukan lantaran dagangan baksonya kian sepi dan akhirnya tutup. Bahkan juga tidak sanggup membayar uang sewa rumahnya.
“Saya kasih dia beras 5 kilogram waktu itu. Setelah itu saya share di grup WhatsApp LK3, rupanya banyak yang ikut bantu pedagang bakso ini. Dan akhirnya uang sewanya dibebaskan sebulan,” terangnya saat dihubungi wartawan Akurasi.id, belum lama ini.

Banyaknya bantuan yang diterima, kata Suratmi, pedagang tersebut akhirnya berinisiatif mengolah hasil hibah tersebut dengan membuat warung yang diberi nama Dapur Umum Covid-19 di Jalan Bhayangkara atau simpang jalan tembus PKT KM6. Di mana warung tersebut menjual menu masakan prasmanan dengan tagline makan sepuasnya bayar seikhlasnya.
“Jadi setiap hari ada sekitar 50 porsi untuk warga yang membutuhkan. Logistik berasal dari bantuan komunitas-komunitas peduli sesama,” jelasnya.
Kemudian tidak hanya membentuk dapur umum, Suratmi menuturkan Dinsos-PM memberi wadah bagi para komunitas peduli sesama yang terdiri dari lembaga, yayasan, dan organisasi ini juga membuat program bantuan beras atau sembako dan bantuan alat kesehatan seperti masker, hand sanitizer, dan cairan disinfektan untuk warga tidak mampu.
“Dinsos yang menghimpun, mereka tiap lembaga yang punya anggaran dan jaringan menyalurkan ke kami, lalu kami salurkan ke masyarakat,” terang Suratmi.
Suratmi menyatakan sebelumnya sudah menyalurkan bantuan kepada 174 kepala keluarga (KK). Baru-baru ini juga menyalurkan 50 paket bantuan dari LAZ BMBU. Penyaluran bantuan tersebut dilaksanakan di Rumah Singgah Taman Pelangi, di Jalan Parikesit, Bontang Utara. Bantuan tersebut diambil warga secara langsung atau diantar tim Care Covid-19.
“Tergantung kondisinya, jika ada yang tidak mampu mengambil maka kami antar,” ucapnya.
Diharapkan dengan adanya Covid Care-19, masyarakat Bontang yang mampu saling bergotong-royong untuk menanggulangi dampak sosial dan ekonomi akibat wabah penyakit menular corona virus.
“Khususnya bagi kelompok paling rentan yaitu golongan ekonomi lemah dan orang-orang pinggiran,” pungkasnya. (*)
Penulis/Editor: Suci Surya Dewi