190 Vial Vaksin Datang untuk 1.536 Orang, Begini Skemanya


190 vial vaksin datang untuk 1.536 orang dan akan segera disalurkan. Karena harus cepat, siapa siap, dia dapat.
Akurasi.id, Bontang – Sebanyak 76.000 dosis vaksin jenis Sinovac dikucurkan untuk Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Namun Bontang, hanya mendapatkan jatah vaksin sebanyak 190 vial. Vaksin tersebut diperkirakan hanya cukup untuk 1.536 orang. Padahal sebelumnya Dinkes Bontang mengusulkan vaksin untuk 13 ribu orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Bontang Bahauddin mengatakan, vaksin akan tiba di Bontang hari ini, Kamis (25/2/2021).
Dikatakannya bila dalam satu vial berisi 8 sampai 10 dosis vaksin. Dalam kalkulasi Tim Satgas, 190 vial vaksin hanya menyasar 1.536 orang. Angka ini masih sangat jauh dari estimasi penerima vaksin Covid-19 Sinovac gelombang kedua yang sempat diajukan Bontang.
“Jauh sekali, yang datang sama yang diusulkan ke pusat. Mungkin faktornya keterbatasan vaksin yang masuk ke Indonesia,” ucapnya.
Di kesempatan yang berbeda, Juru Bicara (jubir) Tim Satgas Covid-19 Bontang Adi permana menjelaskan, vaksin saat ini perjalanan menuju Bontang, diantar oleh Dinas Kesehatan Provinsi.
“Kami minta antarkan saja. Sebanyak 190 vial untuk dosis sekitar 8 orang. Jadi sekitar 1.536,” ucap Adi saat ditemui di PSC, Kamis (25/2/2021).
Dia menjelaskan, pihaknya sudah menginformasikan kepada fasilitas kesehatan yang lain di Kota Bontang, untuk segera menyiapkan alokasi sasarannya masing-masing, kalau sudah ada datanya dan vaksin sampai, sudah bisa distribusikan.
“Cuma polanya berbeda, pemerintah merevisi pedoman pelaksanaan vaksin, kalau di awal murni dilaksanakan di fasilitas kesehatan, yang dua ini ada opsinya massal, jadi kami dari Dinkes yang mengantarkan ke lokasi yang dimaksud dan kami bawakan ke tempat tersebut,” beber Adi.
Adi menilai dari pengalaman tahap yang pertama, vaksinasi di Bontang pergerakannya cukup lambat, sementara vaksin ini harus selesai dengan cepat.
“Selain masa kedaluwarsanya cepat hanya 6 bulan, diharapkan juga dalam setahun ini selesai supaya human imun cepat terbentuk,” harapnya.
Untuk saat ini, pihaknya sudah mendata, dan untuk tahap dua ini lebih difokuskan untuk pekerja pelayanan publik seperti Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, pegawai BUMN, jurnalis, atlet, tukang ojek, dan lansia.
“Karena jumlah terbatas, jadi kita utamakan yang mana yang cepat terlaksana,” ucapnya.
Lanjut Adi, Untuk tahap kedua ini, distribusi vaksinnya dilakukan beberapa kali oleh pusat, berbeda dengan tahap pertama yang langsung sekaligus.
Untuk cepat atau lambatnya proses vaksinasi tahap dua ini kata Adi, ini tergantung dari distribusi vaksin dari pusat. Jika vaksin siap, estimasi pihaknya untuk populasi di Bontang, bisa selesai sekitar 120 hari sebanyak 2 putaran.
Sementara itu butuh komitmen dari sasaran, jika sudah dijadwalkan untuk vaksin, sesuai dengan tanggal dan jamnya, harus segera melakukan vaksin.
“Karena vaksin jika sudah keluar dan dibuka, harus segera digunakan. Karena vaksin ini berbeda dengan difteri, vaksin ini terlalu sensitif. Jadi betul-betul harus terjadwal dengan baik,” pungkas Adi. (*)
Penulis: Rezki Jaya
Editor: Rachman Wahid