Kabar Politik

Terkait Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun, Muhammad Irfan Minta Segera Direalisasikan

Loading

Terkait Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun, Muhammad Irfan Minta Segera Direalisasikan
Sekretaris Komisi I DPRD Bontang, Muhammad Irfan. (Dok Akurasi.id)

Terkait vaksinasi anak usia 12-17 tahun, Muhammad Irfan minta segera direalisasikan. Sebab wacana pemerintah untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) akan dilakukan secara terbatas.

Akurasi.id, Bontang – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini memberikan pernyataan terkait vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun. Jokowi menyatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau EUA untuk vaksin Sinovac yang dinyatakan aman digunakan anak usia 12-17 tahun. Sehingga vaksinasi untuk anak-anak usia tersebut bisa segera dimulai.

Kementerian Kesehatan RI pun mengeluarkan edaran tentang pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 12-17 tahun. Karena belum mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP), maka disyaratkan membawa kartu keluarga atau dokumen lain yang mencantumkan NIK (Nomor Induk Kependudukan) anak.

“Sesuai dengan asupan dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan persetujuan penggunaan Vaksin Covid-19 produksi PT Bio Farma (Sinovac) untuk kelompok usia lebih dari sama dengan 12 tahun dari BPOM tertanggal 27 Juni 2021, maka vaksinasi dapat diberikan bagi anak usia 12-17 tahun,” tulis edaran bernomor HK.02.02/I/1727/2021 tersebut, dikutip pada Kamis (1/7/2021).

Jasa SMK3 dan ISO

Menyikapi hal itu, Sekretaris Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang Muhammad Irfan mendukung kebijakan tersebut. Kata dia, hal itu tergantung dari semua pihak yang terkait apakah semuanya sudah siap.

“Kalau memang instansi sudah siap, ya tidak jadi masalah,” ungkapnya saat ditemui awak media usai rapat kerja belum lama ini.

Tetapi ia berharap, vaksinasi pada anak segera direalisasikan, sebab wacana pemerintah untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) akan dilakukan secara terbatas.

“Wacana itu segera dilakukan, karena PTM diwacanakan digelar pada bulan ini (Juli) dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah,” tuturnya.

Politisi PPP itu pun mengapresiasi kinerja Tim Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 yang dibentuk pemerintah guna penanganan Covid-19 di Kota Bontang, yang mana hingga saat ini Bontang terus mengalami penambahan kasus positif Covid-19.

“Saya apresiasi segala kebijakan pemerintah untuk tangani kasus Covid-19 di Bontang,” pungkas Irfan. (*)

Penulis: Rezki Jaya
Editor: Rachman Wahid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button