HeadlineKesehatan

MA: Vaksin Covid-19 Wajib Halal, MUI Siap Bikin Fatwa Baru

Loading

MA menetapkan vaksin covid-19 wajib halal. Berdasarkan penetapan MA bahwa vaksin covid-19 wajib halal, MUI siap bikin fatwa baru.

Akurasi.id, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana menerbitkan fatwa baru tentang kehalalan vaksin Covid-19. Hal itu merespons putusan Mahkamah Agung (MA) yang mewajibkan pemerintah menyediakan vaksin Covid-19 halal, khususnya bagi muslim.

Ketua MUI Muhammad Cholil Nafis mengatakan, fatwa akan terbit sesuai pengajuan vaksin. MUI akan memeriksa kembali kandungan vaksin yang ada.

“Ya (MUI akan menerbitkan fatwa baru). Pastinya setelah memeriksanya dari vaksin,” kata Cholil melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Jumat (22/4).

Jasa SMK3 dan ISO

Namun, Cholil mengatakan, MUI tidak menentukan apakah suatu vaksin boleh atau tidak penggunaannya. Cholil menegaskan, ada perbedaan kewenangan antara MUI dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Posisi MUI hanya memastikan yang halal dan yang tidak halal. Soal boleh pakainya, tentunya BPOM,” ucapnya.

Sidang Putusan Uji Materi Pasal 2 Perpres RI Nomor 99 Tahun 2020

Informasi sebelumnya, MA mewajibkan pemerintah menyediakan vaksin Covid-19 halal. Hal itu dinyatakan dalam sidang putusan uji materi Pasal 2 Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

Menurut MA, pemerintah tidak boleh melakukan tindakan, membuat kebijakan maupun mengeluarkan aturan yang tanpa batasan/tak terbatas dalam kaitannya dengan pelaksanaan vaksinasi Covid 19 di wilayah Indonesia, baik dengan alasan darurat wabah pandemi Covid-19 maupun dengan alasan prinsip/doktrin salus populi suprema lex esto (keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi).

Kecuali, adanya jaminan penghormatan dan perlindungan dari pemerintah terhadap umat beragama untuk menjalankan agama dan keyakinannya.

Pemerintah, lanjut MA, dalam melakukan program vaksinasi Covid-19 di wilayah Indonesia tidak serta merta dapat memaksakan kehendaknya kepada warga negara untuk divaksinasi dengan alasan apa pun dan tanpa syarat, kecuali ada perlindungan dan jaminan atas kehalalan jenis vaksin Covid-19 yang ditetapkan, khususnya terhadap umat Islam. (*)

Sumber: CNNIndonesia.com
Editor: Redaksi Akurasi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button