Trending

Usai Anak PDP Meninggal, 30 Tenaga Medis di 2 Rumah Sakit Bontang Positif Covid-19 Hasil Rapid Test

Loading

2 rumah sakit bontang
Sebanyak 30 tenaga medis di Kota Bontang menunjukkan reaktif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test. (Ilustrasi)

Akurasi.id, Bontang – Wabah pandemi virus corona atau Covid-19 di Kota Bontang, patutnya menjadi perhatian serius dari semua masyarakat. Sebabnya, berdasarkan hasil rapid test atau tes cepat terhadap 30 tenaga medis yang ada di 2 rumah sakit di Bontang terkonfirmasi Covid-19.

baca juga: BREAKING: 5 Warga Kutim Dinyatakan Positif Covid-19, Semua Dirawat di RSUD Kudungga

Informasi itu sendiri disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Andi Muhammad Ishak, saat menggelar video telekonferensi dengan awak media, Sabtu (25/4/20) sore tadi.

“Informasi lisan yang kami dapatkan, ada sekitar 40 orang tenaga medis yang terkonfirmasi Covid-19 berdasarkan hasil rapid test. Namun untuk data tertulisnya ada 30 tenaga medis. Saya juga masih menunggu data resminya dari Dinkes Bontang,” tuturnya.

Jasa SMK3 dan ISO

Lonjakan terhadap tenaga medis dengan hasil reaktif Covid-19 berdasarkan rapid test tersebut, diketahui, bermula dari adanya seorang anak berusia 8 tahun dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang dirawat pertama kali di Rumah Sakit Islam Bontang (RSIB) dari tanggal 6-23 April 2020.

Pada saat awal dirujuk ke RSIB, orangtua dari pasien ternyata tidak menyampaikan secara jujur perihal riwayat perjalanan mereka kepada tim medis ketika ditanya. Orangtua pasien menyebut kalau mereka tidak pernah melakuka perjalanan ke luar daerah.

Namun belakangan, setelah si anak dirujuk ke RSUD Taman Husada Bontang pada 23 April 2020 siang, diketahui kalau orangtua si anak pernah melakukan perjalanan dinas ke luar daerah, tepatnya ke Jakarta.

Beberapa waktu setelah mendapatkan perawatan ddi RSUD Taman Husada, petugas medis memutuskan melakukan rapid test terhadap si anak dan hasilnya reaktif Covid-19. Pada 24 April 2020 pukul 02.20 Wita, si anak meninggal dunia.

Sejauh informasi yang dihimpun Akurasi,id, orangtua dari si anak tidak secara jujur menyampaikan riwayat perjalanan dari mereka. Atas alasan itu, si anak mendapatkan perawatan tidak dalam prosedur pasien Covid-19. Hal itu yang kemungkinan menyebabkan terpaparnya 30 tenaga medis di Bontang.

Sementara itu, Dinkes Bontang dalam rilisannya sore tadi, mengakui, kalau memang terdapat 30 tenaga medis di 2 rumah sakit Bontang yang menjalani rapid test dengan hasil reaktif Covid-19.

“Dalam rangka deteksi dini dan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19, dilakukan rapid test secara bertahap terhadap petugas pelayanan kesehatan. Saat ini ada 30 petugas dengan hasil rapid tes positif dikarantina di Hotel Grand Mustika, keluarga petugas melakukan isolasi mandiri di rumah,” demikian bunyi rilisan tertulis Dinkes Bontang.

Hingga dengan berita ini turunkan, wartawan media ini telah mencoba mengonfirmasi kepada orangtua si anak yang telah meninggal dunia lewat nomor telepon selulernya. Namun upaya konfirmasi itu tidak mendapatkan repons apapun. (*)

Penulis/Editor: Dirhanuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button