UPDET: 3 Kasus Positif Balikpapan, dari Transmisi Lokal dan Klaster Magetan, Satu Meninggal


Akurasi.id, Balikpapan – Jumlah kasus pasien positif Covid-19 di Kota Balikpapan kembali bertambah sebanyak 3 kasus, Senin (4/5/20) hari ini. Tambahan kasus ini, berasal dari transmisi lokal dan Klaster Magetan.
baca juga: Kaltim Tambah 8 Pasien Positif Covid-19, 4 Kasus Merupakan Transmisi Lokal
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menjelaskan, tambahan 3 kasus itu, pertama pasien dengan kode BPN33 laki-laki berusia 18 tahun. Pasien tercatat sebagai salah satu santri dari Klaster Magetan.
“Pasien BPN33 ini baru pulang dari menyantri di Pondok Temboro Magetan, Jawa Timur. Sekarang pasien telah mendapatkan perawatan di RSUD Kanudjoso,” ungkapnya dalam jumpa persnya, pukul 15.35 Wita tadi.
Kemudian pasien lainnya yakni laki-laki 28 tahun. Pasien dengan kode BPN34 ini, merupakan transmisi lokal. Pasalnya, salah satu anggota keluarga dari pasien ini tercatat pernah melalukan perjalanan dari Klaster Jakarta.
“Sekarang BPN34 telah dirawat isolasi di RS Tentara Balikpapan. Pasien ini adalah bagian dari transmisi lokal. Pasien ini tertular dari orangtuanya yang melakukan perjalanan ke Jakarta,” jelasnya.
Kemudian tambahan satu kasus lagi, yakni seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang telah meninggal dan dikuburkan pada 20 April 2020 lalu. Pasien laki-laki dengan kode BPN33 ini sebelumnya tercatat memiliki hasil rapid test reaktif Covid-19.
“Pasien ini berusia 66 tahun dengan status PDP. Pasien telah meninggal dan dikuburkan secara protokol penanganan Covid-19 pada 20 Apri lalu,” terangnya.
Rizal mengimbau, agar masyarakat dapat mengikuti setiap anjuran pemerintah dalam pencegahan Covid-19 di Kota Balikpapan. Mulai dari pembatasan sosial, physical distancing, tetap di rumah, dan senantiasa memakai masker jika terpaksa harus keluar rumah. Termasuk senantiasa mencuci tangan dan menjaga kesehatan.
“Karena hingga dengan Senin ini, masih ada sebanyak 35 sampel Swab yang masih menunggu hasil proses laboratorium dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya, artinya potensi peningkatan kasus pasien positif Covid-19 masih terbuka,” imbuhnya. (*)
Penulis/Editor: Dirhanuddin