HeadlineHukum & Kriminal

Tragedi Mutilasi di Ciamis, Suami Tega Bunuh dan Mutilasi Istri Sementara Warga Berlarian Ketakutan

Loading

Akurasi.id-CIAMIS, Jawa Barat – Sebuah kejadian mengerikan menggemparkan Dusun Sindangjaya, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat pada Jumat pagi. Seorang pria berusia 41 tahun, Tarsum, dilaporkan telah membunuh dan memutilasi jasad istrinya, Yanti, dalam sebuah aksi yang tidak hanya brutal tetapi juga publik.

Menurut laporan dari warga setempat, Tarsum tidak hanya melakukan pembunuhan keji terhadap istrinya tetapi juga berkeliling desa, menawarkan potongan tubuh korban yang diletakkan dalam sebuah baskom kepada para warga. Aksi ini menyebabkan kepanikan massal, dengan banyak warga yang berlarian untuk menyelamatkan diri dari tontonan yang mengerikan itu.

Kronologi Kejadian
Kejadian ini terjadi sekitar pukul 07.30 WIB, dimana Tarsum dikabarkan memukul korban menggunakan kayu balok. Setelah itu, dia memutilasi jasad istrinya di jalan saat korban hendak berangkat ke pengajian. Ketua RT setempat, Yoyo Tarya, mengisahkan bagaimana dia ketakutan setelah Tarsum menawarkan kepadanya “peser daging si Yanti.”

Respon Pihak Berwenang
Kapolres Ciamis, AKBP Akmal, mengkonfirmasi insiden tersebut dan mengatakan bahwa pelaku saat ini dalam kondisi mental yang labil. “Pelaku syok dan kejiwaannya reaktif saat kami amankan,” ujarnya. Polisi segera memasang garis polisi dan melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Pihak berwenang sedang mendalami motif di balik tindakan Tarsum, sambil juga mengamankan bukti dan saksi-saksi di lapangan.

Jasa SMK3 dan ISO

Dampak Psikologis dan Komunitas
Insiden ini tidak hanya meninggalkan trauma mendalam bagi keluarga korban tetapi juga telah menciptakan rasa takut dan kekhawatiran di kalangan warga Ciamis. Sebagai tanggapan, petugas dari Puskesmas Rancah telah mengunjungi desa untuk memberikan konseling dan dukungan psikologis kepada warga yang terdampak.

Pentingnya Kesehatan Mental
Sebelum peristiwa tragis ini, Tarsum dilaporkan mengalami depresi berat. Menurut beberapa laporan, dia sudah dibawa ke puskesmas oleh keluarganya karena diduga mengidap gangguan psikis. Ini menyoroti pentingnya pengawasan dan dukungan untuk kesehatan mental, terutama dalam mencegah tragedi di masa depan.

Tragedi ini merupakan pengingat pahit akan pentingnya pemantauan dan dukungan kesehatan mental dalam komunitas. Sementara penyelidikan masih berlangsung, satu hal yang jelas adalah kebutuhan mendesak untuk lebih banyak sumber daya dan kesadaran akan isu kesehatan mental. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal memerlukan bantuan, silakan hubungi layanan kesehatan mental lokal atau hotline darurat di wilayah Anda.(*)

Penulis: Ani
Editor: Ani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button