Ridwan Kamil Temui Jokowi dan Prabowo: Langkah Strategis atau Blunder di Tengah Elektabilitas Stagnan?
Analisis Dampak Pertemuan Ridwan Kamil dengan Jokowi terhadap Elektabilitas di Jakarta

Jakarta, 2 November 2024, Akurasi.id – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil (RK), mengundang perhatian publik setelah bertemu dengan mantan Presiden Joko Widodo dan Presiden Prabowo Subianto dalam dua hari berturut-turut. Pertemuan ini dianggap kontroversial oleh pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, yang menyebut langkah RK tersebut sebagai blunder, terutama mengingat elektabilitasnya yang stagnan.
M. Jamiluddin Ritonga berpendapat bahwa kunjungan RK ke Jokowi, yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta, tidak akan efektif untuk meningkatkan dukungannya di Pilkada Jakarta. “Jakarta bukanlah basis Jokowi; Jakarta justru basisnya Anies Baswedan. Pendukung Anies umumnya tidak menyukai Jokowi,” ungkap Jamil dalam keterangan tertulisnya.
Menurutnya, jika RK berharap mendapatkan dukungan dari Jokowi, hal itu justru dapat menjadi bumerang. “Upaya mendekatkan diri dengan Jokowi untuk mendongkrak elektabilitas RK di Jakarta tampaknya tidak cukup jeli. Langkah RK ini justru terkesan blunder,” tambahnya.
Lebih lanjut, Jamil menilai bahwa langkah Ridwan Kamil bisa menguntungkan pasangan calon Pramono Anung-Rano Karno, yang saat ini unggul dalam survei elektabilitas. Survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan pasangan Pramono-Rano memperoleh elektabilitas 41,6 persen, mengungguli RK-Suswono yang hanya mendapat 37,4 persen.
Sebelumnya, Ridwan Kamil juga mengadakan pertemuan makan malam dengan Prabowo Subianto, di mana keduanya tampak akrab dan berbincang mengenai berbagai isu, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). RK menyebutkan bahwa Prabowo memberikan nasihat berharga selama pertemuan tersebut.
Meski berharap dukungan dari kedua presiden, Jamil menegaskan bahwa upaya RK untuk mendongkrak elektabilitasnya melalui hubungan tersebut bisa gagal. “Elektabilitas RK berpeluang stagnan, bahkan tidak menutup kemungkinan semakin turun, karena pendukung Anies mungkin lebih memilih Pramono-Rano,” ujarnya.
Dalam menghadapi Pilkada Jakarta, langkah-langkah strategis yang diambil Ridwan Kamil menjadi sorotan. Apakah pertemuannya dengan Jokowi dan Prabowo akan membawa hasil positif atau malah memperburuk posisinya di mata pemilih Jakarta? Hanya waktu yang akan menjawab.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy