Birokrasi

Raking Pertanyakan Skill Pekerja TA yang Didatangkan, Sub Kontraktor Berikan Penjelasan

Loading

pekerja TA
Suasana rapat Komisi I dengan perusahaan terkait. (Jisa/Akurasi.id)

Akurasi.id, Bontang – Penambahan pasien Covid-19 dari pekerja asal luar Bontang sempat menggegerkan masyarakat. Diketahui pekerja tersebut akan mengikuti Turn Arround (TA) di Pupuk Kaltim.

baca juga: RDP Pembahasan Raperda Pengelolaan BMD Bontang Ditunda, Ada Apa?

Hal ini menjadi sorotan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Rabu (24/6/20) dengan  perusahaan sub kontraktor, Wakil Ketua Komisi I Raking mempertanyakan alasan pihak Pupuk Kaltim mendatangkan sub kontraktor asal Surabaya yakni PT NSP dan pekerja TA sebanyak 33 orang dari luar Bontang di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Ditambah terdapat pekerja TA yang terkonfirmasi positif beberapa waktu lalu yakni pekerja  mekanik dan welder.

“Setahu saya selama ini jika pelaksanaan TA, Pupuk Kaltim selalu menggunakan sub kontraktor Bontang. Apakah mechanical dan welder di Bontang ini telah habis,” tanya Raking.

Jasa SMK3 dan ISO

Raking mengungkapkan, selama 42 tahun Pupuk Kaltim berdiri di Bontang, berdasarkan sepengetahuannya selama ini perusahaan tersebut selalu mempekerjakan warga lokal. Jika memang pekerjaan tersebut harus menggunakan tenaga skill dari luar kota maka tidak mempermasalahkan. Akan tetapi yang didatangkan hanya mechanical dan welder, sedangkan Bontang banyak memiliki tenaga kerja tersebut.

“Sedih rasanya jika untuk  mechanical dan welder harus mendatangkan dari luar sedangkan Bontang banyak memiliki orang dengan keahlian itu,” ucapnya.

Sementara itu, Wahyudi selaku Hubungan Masyarakat (Humas) Pupuk Kaltim menyampaikan jika  pengerjaan TA kali ini sistemnya dilakukan secara tender dan pemenangnya PT NSP dari Surabaya.

“Untuk TA kali ini kita lakukan secara tender secara terbuka, jadi siapa saja dan di mana saja bisa mengikutinya selama memenuhi persyaratan dari kami,” jelasnya dalam RDP.

Ditambahkan, Asisten Manager Agoeng Sjoekron Noegroho menyebutkan alasan pihaknya memilih membawa pekerja asal pulau Jawa itu dikarenakan dalam pekerjaan TA kali ini tidak hanya melakukan perawatan. Namun ada beberapa item alat yang harus dilakukan pergantian dan alat tersebut didatangkan dari Jerman dan Italia sehingga memang harus membutuhkan tenaga khusus.

“Untuk TA ini ada beberapa alat yang harus diganti, di mana alat tersebut dari Jerman dan Italia yakni E0208 dan tim kami yang 33 orang ini memang ditunjuk langsung untuk melakukan pengerjaannya. Terkait positifnya 2 rekan kami, kami kurang memahami karena sebelum menuju Bontang kami sudah menjalani pemeriksaan kesehatan dari rapid test hingga swab,” pungkasnya. (*)

Penulis: Jisa
Editor: Suci Surya Dewi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button