Pengganti Pasar Ramadan, Aplikasi My Aspal Memudahkan Warga Kutim Berbelanja Online


Akurasi.id, Sangatta – Biasanya, setiap sore banyak pemandangan para pedagang berjualan takjil. Namun karena pandemi Covid-19, tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) bersama stakeholder terkait bersepakat meniadakan Pasar Ramadan yang selalu diselenggarakan setiap tahunnya saat bulan puasa.
baca juga: Peduli Warga Terdampak Covid-19, Rusmadi Salurkan Secara Langsung Bantuan Sembako Pada Warga
Namun, warga Kutim tidak perlu berkecil hati. Kini telah resmi diluncurkan aplikasi belanja Pasar Ramadan secara online atau daring yang bernama My Aspal.
Kata My Aspal sendiri merupakan singkatan dari Asosiasi Pedagang Kaki Lima. Artinya aplikasi ini dibuat sebagai wadah para PKL di Sangatta.
Bupati Kutim Ismunadar mengatakan Pemkab Kutim sangat mengapresiasi penuh pengembangan aplikasi yang dilakukan para pemuda asal Sangatta ini. Menurutnya, melalui aplikasi My Aspal tentunya memiliki banyak manfaat, salah satunya membantu masyarakat berbelanja daring di pasar tradisional.
“Ini menarik sekali, karena aplikasi My Aspal memudahkan warga Kutim belanja lebih mudah dengan harga yang pasti di tingkat pasar tradisional,” ujar Ismu usai melaunching aplikasi My Aspal, Senin (27/4/20) lalu.
Dia menambahkan, adanya aplikasi tersebut, juga sejalan dengan keinginan Pemkab Kutim untuk meningkatkan kesejahteraan pedagang. Karena semakin tinggi transaksi, tentunya omzet para pedagang juga meningkat.
“Keinginan kami untuk mengangkat pedagang dan UMKM yang setiap harinya melakukan transaksi di pasar tradisional bisa tercapai dan kami berharap omzet dapat meningkat,” ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim Zaini mengatakan aplikasi tersebut tergolong mudah dan komplit. Semua jenis makanan ringan dan berat tersedia di aplikasi.
“Semoga saat peluncuran aplikasi belanja online menjadi sesuatu yang positif bagi pelaku usaha maupun konsumen,” harapnya.
Sementara itu, Founder My Aspal Dimas Dimyati menjelaskan melalui aplikasi tersebut pihaknya ingin memberikan alternatif bagi masyarakat Kutim yang tidak sempat belanja ke pasar. Kini dengan mudah mengakses aplikasi My Aspal di smartphone.
“Target transaksi seluruh masyarakat Kutim, khususnya ibu-ibu yang bekerja semua bisa pakai My Aspal dan bisa merasakan layanan-layanan kami,” jelasnya.
Dimas menjamin kualitas barang yang dibeli masyarakat. Bahkan apabila barang yang dipilih terdapat ketidaksesuaian akan dilakukan penukaran langsung. Selain itu, jika terjadi kenaikan harga juga akan segera dikonfirmasi.
“Untuk masalah harga kami akan selalu kontrol per 2 pekan,” jelas Dimas.
Dimas menambahkan keunggulan dari aplikasi My Aspal merupakan aplikasi yang juga melayani kebutuhan warga ‘Bumi Untung Banua’ dengan berkonsep Aneka Usaha Jasa dan Barang (AUJB). Ada beberapa pilihan yang telah disiapkan, mulai dari bazar ramadan, My Kuliner, My Shop, hingga My Kurir. Aplikasi yang disajikan sangatlah mudah untuk digunakan.
“Aplikasi ini sama halnya dengan market place pada umumnya yang sering kita gunakan. Hanya saja, ini untuk lokal,” tutupnya. (*)
Penulis: Ella Ramlah
Editor: Suci Surya Dewi