Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Atas Trotoar Jalan Kusuma Bangsa Bikin Heboh
Sempat Kejang-Kejang dan Dikira Terpapar Covid-19, Evakuasi Mayat Dilakukan dengan Protokol Covid-19


Akurasi.id, Samarinda – Seorang pria tanpa identitas ditemukan meninggal dunia di atas trotoar yang berada di Simpang Tiga Jalan Kusuma Bangsa, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota, tepatnya di bawah lampu lalulintas atau traffic light, Kamis malam (11/6/20) 20.00 Wita.
baca juga: Masjid Guru Udin di Samarinda Ilir Disatroni Maling Kotal Amal
Tim Gugus Tugas Covid-19 Samarinda yang mendapati informasi dari Polsek Samarinda Kota, langsung menerjunkan tim untuk mengevakuasi korban dengan protokol Covid-19.
Wisno (4() salah seorang saksi yang berada di lokasi kejadian menceritakan, pria tanpa identitas tersebut ketika ditemukan sudah dalam keadaan terbaring di atas terotoar tanpa mengenakan pakaian.
“Sebelumnya sempat dibangunin sama anak-anak penjual koran, tapi enggak ada respons, tapi sebelum meninggal sempat kejang-kejang,” ucap Wisno yang juga tukang parkir di area tersebut.
Saksi lainnya Ibu Iit (52) mengaku, kalau dia sudah melihat korban dari siang hari berada di lokasi tersebut. Warga Jalan Kusuma Bangsa ini juga menyebutkan, sebelumnya dia tak pernah melihat korban di sekitar lingkungannya kecuali pada Kamis ini. “Bukan warga sini, lagian baru hari ini saya liat orangnya,” ucapnya.
Kanit Reskrim Polsek Samarinda, Iptu Abdillah Dalimunthe yang berada di lokasi, mengatakan saat ini korban dibawa ke RSUD AW Sjahranie Samarinda untuk dilakukan visum.
“Penyebab kematiannya belum dapat dipastikan, sementara ini kami menunggu hasil visum dari rumah sakit,” jelasnya.
Untuk identitas korban sendiri masih di dalami, lantaran saat ditemukan korban tak meninggalkan identitas. “Saat ditemukan korban tak membawa identitas, dan kami juga menanyakan saksi disekitar lokasi tak mengenal korban,” pungkasnya.
Penemuan mayat di atas trotoar Jalan Kusuma Bangsa tersebut sempat bikin heboh warga dan pengendara yang melintas di daerah tersebut. Apalagi, sebelum ditemukan meninggal, yang bersangkutan sempat kejang-kejang dan dikira terpapar Covid-19, sehingga diputuskan untuk evakuasi mayat dilakukan dengan protokol Covid-19. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin