News

Suami Tega Mencabuli Ponakan Walau Sudah Punya Istri Muda yang Berusia Belasan Tahun

Loading

Suami Tega Mencabuli Ponakan Walau Sudah Punya Istri Muda yang Berusia Belasan Tahun
Seorang suami di Bontang tega mencabuli ponakannya sendiri walau telah memiliki istri yang masih berusia belasan tahun. (Ilustrasi)

Punya istri muda dengan paras cantik, ternyata tidak jadi jaminan bila seorang pria lantas berpuas diri. Sebagaimana dialami Kariman. Istrinya Karin yang terpaut usia 10 tahun di bawahnya, tidak membuat dia banyak bersyukur. Dia tega merusak rumah tangganya dengan perbuatan tidak terpuji, yakni mencabuli ponakan sendiri.

Fajri Sunaryo, Wartawan Akurasi,id

Karin (bukan nama sebenarnya) termangu menatap layar ponselnya. Ia duduk di kursi kayu sebuah warung yang berada di sudut lapangan Lang-Lang, Kota Bontang. Sekilas, ia terlihat seperti perempuan usia 24 tahun. Pembawaannya tenang. Disandingnya ada bocah laki-laki yang sedang asyik menonton film kartun kesukaannya melalui Youtube. Rupanya itu anak Karin. Usianya sekitar 7 tahun.

Wartawan Akurasi.id mencoba mendekati wanita itu. Setelah memesan satu gelas jus melon, perbincangan pun dimulai. Karin rupanya juga terbuka orangnya. Duduk di hadapan Akurasi.id, ia langsung cerita banyak hal. Mulai dari tempat lahirnya dan banyak lagi hal lain. Karin anak keenam dari delapan saudara. Kediamannya berada di Bontang. Dia tinggal satu atap dengan kakak pertamanya yang sudah beristri, serta kedua orang tuanya.

Jasa SMK3 dan ISO

Ternyata, Karin sudah bercerai dengan mantan suaminya, sebut saja Kasiman, tiga tahun lalu. Penyebabnya bukan karena ekonomi, seperti kebanyakan kasus lain. Kisah Karin ternyata lebih parah. Kehidupan rumah tangganya retak karena mendapati Kasiman melakukan perbuatan cabul atau mencabuli ponakan dia. Panggil saja Rina. Usia Rina waktu itu baru sekitar 10 tahun. Duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar.

Mata Karin mulai berkaca-kaca saat bercerita masa kelamnya itu. Kejadian itu terjadi pertengahan 2018 lalu. Kala itu, kondisi rumah sedang sepi. Hanya ada ibu dan ayahnya yang berada di dalam kamar, sedang Karin juga berada di dalam kamar bersama anaknya. Sementara orang tua Rina sedang ada urusan di luar.

Kesempatan itu lantas tak dilewatkan Kariman begitu saja. Pria 34 tahun itu mengajak Rina kedalam kamar mandi. Sejurus rayuan gombal terlontar dari mulut Kariman. Selang beberapa saat, Kariman melepaskan celananya. Kemudian membujuk Rina agar memainkan alat kelaminnya. Setelah merasa puas, Kariman lalu memberi bocah itu selembar uang Rp5 ribu.

Hari demi hari berlalu, perilaku Kariman mulai berubah. Perasaan sang istri pun mulai tak enak. Dia sudah mulai menaruh curiga kepada sang suami. Singkat cerita, berbekal rasa penasaran, Karin kemudian mulai mengintrogasi keponakannya. Awalnya Rina tak berani menceritakan perbuatan tak senonoh suami tantenya itu.

“Dia (Rina) diancam, sampai tidak berani cerita. Tapi, setelah saya bujuk, akhirnya dia berani jujur,” kata Karin mengingat perilaku Karim mencabuli ponakan dia.

Perbuatan Kariman akhirnya terbongkar. Rina mengakui sudah dua kali Karimab melakukan perbuatan tak terpuji itu kepadanya. Pertama, di dalam kamar mandi, kali keduanya di depan televisi yang berada di ruang tengah. Mendengar cerita itu, Karin kaget bukan main.

Dia tak habis pikir, suaminya yang selama ini tak pernah melukai perasaannya, tega berbuat hal tak senonoh kepada keponakannya. Sejak saat itu, perasaan marah bercampur sedih, begitu kuat bergelantungan di dada Karin.

Rumah tangga yang mereka anyam sejak 2013 lalu pun mulai retak. Sejak saat itu, cekcok tak berkesudahan mengisi hari-hari mereka. Beberapa kali Kariman meminta maaf pada Karin. Hingga akhirnya Karin luluh dan memberi kesempatan kedua pada sang suami. Kariman berjanji tak akan lagi mengulangi perbuatannya itu.

Akan tetapi, ternyata Kariman bukanlah pria yang teguh akan janjinya. Entah kerasukan setan apa. Dia mengulangi lagi perbuatannya pada Rina, untuk ketiga kalinya. Sampai pada akhirnya, perbuatan tak senonoh Kariman diketahui ibu Karin. “Sekali dua kali itu saya maafkan. Tapi yang ketiga kalinya sudah diketahui ibu saya,” ujarnya.

Kata Karin, dia tak berani melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib. Dalam benaknya terbesit rasa takut apabila Kariman mendekam di balik jeruji besi. “Kalau dia (Kariman) masuk penjara, siapa lagi yang membiayai kebutuhan anakku,” pikirnya. Bahkan, hingga saat ini, kelurga besar Karin belum mengetahui perbuatan tak terpuji mantan suaminya itu.

“Sampai sekarang belum ada yang tahu. Kalau mereka sampai tahu, pasti dia digebukin,” tutur Karin menceritakan perbuatan mantan suaminya yang tega mencabuli ponakan dia.

Sebagai pelampiasan rasa kecewa kepada mantan suaminya itu. Katanya, dia juga pernah melakukan perselingkuhan dengan pria lain. Bahkan sempat kabur dari rumah untuk beberapa waktu, bersama pria itu. “Sewaktu saya tahu perbuatan dia. Saya sempat depresi, sampai selingkuh dengan pria lain untuk pelampiasan. Tapi itu tidak berlangsung lama,” katanya.

Wanita itu bercerita, mereka menikah pertengahan 2013 lalu. Karin kala itu masih belum genap berusia 17 tahun. Sementara Kariman berumur 10 tahun lebih tua dari Karin. Saat menikah, status Kariman adalah seorang duda anak dua. Selama 5 tahun lebih rumah tangga dirajut bersama Kariman, segalanya terasa begitu menyenangkan. Hidup mereka dipenuhi cinta. Terlebih dengan lahirnya sang buah hati mereka 2014 lalu.

Hingga pada penghujung Juli 2018, Karin mengajukan permohonan cerai ke Pengadilan Agama Kota Bontang. Mereka ahkirnya resmi bercerai Agustus 2018. Sementara buah hati dari hasil pernikahan mereka, saat ini dibawa oleh Karin.

Wanita kelahiran 1997 itu juga bercerita, bukan hanya masalah itu yang melatari perceraian mereka. Hubungan yang kurang harmonis kepada mertuanya juga menjadi salah satu alasan. “Mertuanya saya itu menganggap saya seolah-olah masih anak kecil. Hubungan saya sama dia kurang harmonis,” tuturnya. (*)

Editor: Redaksi Akurasi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button