Kurir Buah Asal Samarinda yang Meninggal dengan Status OTG, Positif Covid-19


Akurasi.id, Samarinda – Kabar mengejutkan datang dari seorang pasien dengan status orang tanpa gejala (OTG) asal Samarinda yang meninggal dunia pada 3 Mei 2020 lalu. Setelah hasil uji Swab yang bersangkutan keluar Senin (11/5/20) hari ini, diketahui jika pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
baca juga: Pasien Sembuh Covid-19 Kaltim Bertambah, Terbaru 4 Lagi Sembuh
Hal tersebut dibenarkan oleh Pelakasa Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, Ismed Kosasih, saat dikonfirmasi melalui via Grub WhatsApp, sore tadi.
Kepada awak media, Ismed mengakui, hari ini laporan hasil Swab pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal 3 Mei lalu, telah keluar dan hasil positif. “Benar hasilnya sudah keluar dan hasilnya positif,” ujarnya.
Ditanya lebih lanjut apakah Samarinda sudah ditetapkan sebagai transmisi lokal dengan adanya pasien meninggal tersebut, Ismed langsung membantah hal itu. Dia menyebutkan, kalau pasien positif yang telah meninggal itu memiliki riwayat perjalanan dari Balikpapan.
“Ya, almarhum memiliki riwayat bepergian ke Balikpapan. Jadi belum transmisi lokal. Info tersebut kami dapat dari pelabuhan laut di Balikpapan, sudah dikonfirmasi oleh tim Dinkes Kaltim dengan Dinkes Balikpapan,” sebutnya.
Akan tetapi hal tersebut dirasah aneh, lantaran saat meninggal Dinkes Samarinda tak menyebutkan adanya riwayat perjalanan dari pasien. Namun setelah hasil Swab-nya keluar dan terkonfirmasi positif, Dinkes justru menyebut bahwa yang bersangkutan memilki riwayat perjalanan.
Untuk diketahui, pasien positif Covid-19 yang meninggal 3 Maret lalu, merupakan seorang kurir buah. Pasien berjenis kelamin laki-laki 36 tahun itu, dirawat di Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda.
Pasien menjalani isolasi setelah mengeluhkan memiliki demam sejak 27 April 2020, dengan comorbid penyakit stroke dan hipertensi. Pada 2 Mei, pasien dibawa ke RS Dirgahayu untuk dirawat. Berdasarkan pemeriksaan rapid test, menunjukkan hasil reaktif. Kondisi pasien memburuk dan pada 3 Mei lalu pasien meninggal dunia. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin