
Akurasi.id – Tim Nasional Sepak Bola Indonesia (Timnas) harus menghadapi kenyataan pahit setelah kekalahan dalam laga Kualifikasi Piala Dunia Putaran ke-3 Grup C melawan Bahrain yang berlangsung di Stadion Nasional Bahrain pada Kamis (10/10/2024). Keputusan wasit Ahmed Al Kaf menjadi sorotan tajam setelah ia mengeluarkan sejumlah keputusan kontroversial yang dianggap menguntungkan tuan rumah.
Pada pertandingan itu, Timnas Indonesia sempat unggul melalui gol Ragnar Oratmengoen di menit ke-45+3. Mereka kembali menunjukkan ketangguhan dengan mencetak gol dari Rafael Struick pada menit ke-73. Namun, saat pertandingan memasuki menit ke-90, wasit Ahmed Al Kaf memberikan tambahan waktu selama enam menit. Hal ini menjadi titik balik ketika, di menit ke-90+9, Bahrain berhasil mencetak gol penyama kedudukan, memicu reaksi keras dari para pemain dan penggemar Indonesia.
Menanggapi situasi ini, banyak pihak bertanya-tanya apakah FIFA dapat mengubah hasil pertandingan akibat keputusan wasit tersebut. Menurut FIFA Laws Of The Game 2024/2025, keputusan wasit bersifat final dan harus dihormati. Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa wasit memiliki kewenangan penuh dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan pertandingan, termasuk menentukan waktu tambahan.
“Dalam hal permainan telah dimulai kembali atau peluit tanda babak pertama atau kedua telah dibunyikan, wasit tidak boleh mengubah keputusan untuk memulai kembali pertandingan meskipun dirinya menyadari bahwa keputusannya salah,” jelas aturan tersebut. Dengan demikian, hasil pertandingan antara Timnas Indonesia dan Bahrain tidak dapat diubah oleh FIFA.
Sementara itu, mengenai tambahan waktu, FIFA memberikan hak kepada wasit untuk menambah waktu sesuai kondisi yang ada, seperti pergantian pemain atau pemain yang membuang-buang waktu. Menurut aturan, “waktu tambahan dapat ditambah oleh wasit tetapi tidak dikurangi.” Dengan kata lain, keputusan Al Kaf untuk menambah waktu dari enam menjadi sembilan menit sudah sesuai dengan peraturan FIFA.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menyampaikan kekecewaannya terkait kinerja wasit. Ia menegaskan bahwa keputusan-keputusan yang diambil oleh Al Kaf telah merugikan timnya. “Saya harus menyebutkan beberapa hal memalukan terkait keputusan wasit. Jika AFC ingin membangun sepak bola, maka pengambilan keputusan wasit juga harus ditingkatkan,” ungkapnya dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Gelombang protes pun muncul dari pihak PSSI, yang menyatakan akan mengajukan protes kepada AFC terkait kepemimpinan wasit dalam pertandingan tersebut. Exco PSSI, Arya Sinulingga, mengonfirmasi bahwa mereka akan mengirimkan surat protes resmi.
“Kita sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit. Seperti menambah waktu sampai Bahrain menciptakan gol,” jelas Arya. Keputusan Al Kaf dalam pertandingan ini menjadi catatan penting, mengingat reputasinya sebagai wasit yang kerap terlibat dalam kontroversi di berbagai pertandingan sebelumnya.
Kontroversi mengenai kepemimpinan wasit Ahmed Al Kaf bukanlah yang pertama kali. Nama Al Kaf sudah dikenal luas di dunia sepak bola Asia sejak ia memulai kariernya sebagai wasit di Liga Oman pada 2008 dan terdaftar di FIFA sejak 2010. Kinerja Al Kaf dalam beberapa laga sebelumnya juga sering kali menuai kritik.
Dengan adanya masalah ini, diharapkan pengurus dan pihak terkait dalam dunia sepak bola dapat mengambil langkah untuk memperbaiki sistem pengawasan dan penilaian terhadap kinerja wasit, demi kemajuan dan keadilan dalam pertandingan sepak bola.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy