IKN Dilirik Uni Eropa, Pemindahan Pusat Pemerintahan Indonesia ke Kaltim Dinilai Strategis


IKN dilirik Uni Eropa, pemindahan pusat pemerintahan Indonesia ke Kaltim dinilai strategis. IKN dilirik Uni Eropa ini bisa jadi peluang tersendiri. Terutama dalam meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi. Selain itu, dengan IKN dilirik Uni Eropa, secara tidak langsung Kaltim pun ikut diperhitungkan.
Akurasi.id, Samarinda – Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memindahkan pusat pemerintahan Indonesia dari DKI Jakarta ke Kaltim memang menjadi terobosan besar yang kini banyak dinantikan realisasinya. Terlebih, megaproyek ini pun ternyata ikut dilirik oleh Uni Eropa.
Bahkan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Piket dalam lawatannya ke Kaltim pekan lalu, mengakui, bahwa rencana pemindahan IKN ke Kaltim merupakan proyek besar yang tengah dilirik dan banyak diperbincangkan. Tidak terkecuali negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa.
Tidak hanya itu, diakui dia, bahwa Uni Eropa mendukung upaya Pemprov Kaltim untuk meningkatkan perdagangan dan investasi. Lebih-lebih lagi Kaltim tengah dipersiapkan sebagai kota masa depan bagi pemerintah Indonesia. Artinya, pembangunan akan banyak terkonsentrasi di Kaltim. Dengan demikian, iklim investasi tentunya perlu digenjot dengan baik.
“Pemindahan IKN ke Kaltim adalah sebuah rencana yang sangat strategis. Saat ini sudah ada banyak persoalan di Jakarta sebagai ibu kota negara. Dari masalah banjir hingga kemacetan. Pemindahan IKN ke Kaltim adalah kebijakan yang bagus menurut kami,” demikian dikatakan Vincent Piket lewat salah seorang translate bahasa Indonesia.
Menurut dia, di pilihnya Kaltim sebagai lokasi IKN terbilang sangat bagus. Pertimbangannya, karena Kaltim masih memiliki wilayah yang sangat luas. Dengan begitu, pemerintah bisa menyusun perencanaan pembangunan yang matang. Selain itu, dari aspek sosial, Kaltim pun terbilang sangat stabil dan bagus.
Yang tidak kalah penting menurut Vincent, berdasarkan data yang banyak diterima pihaknya, bahwa Kaltim menjadi salah satu daerah yang sangat aman dan memiliki potensi yang cukup kecil dari persoalan kebencanaan. Sederet aspek di atas membuat banyak negera di Uni Eropa cukup tertarik untuk berinvestasi di Indonesia, terlebih di Kaltim sebagai lokasi pembangunan IKN.
“Setelah pandemi ini, saya kira rencana pembangunan IKN di Kaltim harus tetap dilanjutkan. Ini proyek yang sangat bagus. Pembangunan yang sangat strategis bagi Indonesia,” ucapnya.
Kepada wartawan yang hadir pada pertemuan itu, Vincent menyampaikan, jika konsep pembangunan smart city dan green city yang ingin diaplikasikan dalam IKN, sangat bagus. Mengingat saat ini, hampir semua negara-negara di Uni Eropa tengah menggalakkan pembangunan yang ramah lingkungan.
“Konsep smart city dan green city untuk IKN Kaltim tentu sangat baik. Uni Eropa sangat mendukung itu. Ini bisa jadi target investasi yang baik dan bagus untuk di Kaltim,” tuturnya.
Mengapa demikian, sambung dia, karena saat ini dunia sedang mengampanyekan peralihan energi yang ramah lingkungan. Begitu juga dari aspek pembangunan, negara-negara Eropa saat ini sedang mendorong agar kelestarian lingkungan sebagai aspek penting. Terlebih di tengah krisis iklim global yang berlangsung saat ini.
Sementara itu, Asisten II Setprov Kaltim Abu Helmi yang ikut mendampingi pada pertemuan itu mengutarakan, kalau kerja sama dengan Uni Eropa sangat penting untuk selalu dijaga. Bahkan dari sisi perdagangan dan investasi perlu untuk ditingkatkan di berbagai lini sektor. Baik dari sisi SDM maupun SDA. Termasuk di bidang sains dan teknologi.
Mengapa demikian? Karena menurut Abul Helmi, Kaltim yang ditunjuk sebagai lokasi pembangunan IKN adalah peluang yang sangat besar. Artinya, Kaltim akan menjadi salah satu sentra pembangunan ke depannya. Karena Kaltim akan menjadi pusat pemerintahan Indonesia. Secara tidak langsung, Kaltim akan jadi poros pembangunan Indonesia.
“Kami dan kita semua meyakini, bahwa dengan Kaltim menjadi lokasi IKN, akan ada banyak pembangunan yang bisa dilaksanakan. Bahkan kami yakin, pertumbuhan ekonomi Kaltim ke depan bisa tembus di atas 7 persen,” paparnya.
Dia menambahkan, dengan adanya kerja sama dengan Uni Eropa, Kaltim akan memperkuat lagi kerja sama perdagangan dan investasi. Sehingga geliat ekonomi di Benua Etam, sebutan Kaltim, dapat terus bergeliat. Terutama dalam upaya pemulihan ekonomi di tengah masa pandemi Covid-19.
“Kami ingin memperluas ekspor perdagangan ke Uni Eropa. Agar pertumbuhan ekonomi di Kaltim semakin meningkat. Apalagi dengan Kaltim jadi lokasi IKN, tentunya menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi kita,” tandasnya. (*)
Penulis/Editor: Redaksi Akurasi.id