Taliban Berjanji Hormati Hak Wanita Sesuai Syariat Islam


Akurasi.id – Pada Selasa (17/8), Taliban menyelenggarakan konferensi pers pertamanya di Afghanistan, menyusul perebutan kekuasaan pada akhir pekan lalu. Pada kesempatan tersebut, Taliban mengungkapkan komitmennya untuk hormati hak wanita yang sebelumnya sangat mereka batasi.
Dikutip dari Al Jazeera, Taliban memiliki kerangka kerja tersendiri untuk memastikan hormati hak wanita tetap sesuai dengan syariat Islam.
“Kami akan mengizinkan wanita untuk bekerja dan mengenyam pendidikan. Tentu saja, kami memiliki kerangka kerja sendiri. Wanita akan memiliki peran yang sangat aktif di tengah masyarakat, tetapi tetap dalam kerangka Islami,” kata Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, pada Selasa (17/8), dilansir dari kumparan.com, Rabu (18/08/2021).
Mujahid mengatakan, tak akan ada lagi diskriminasi terhadap wanita dan mereka akan bekerja bersama-sama, bahu-membahu membangun Afghanistan.
“Akan ada perbedaan dalam tindakan-tindakan yang kami lakukan jika dibandingkan dengan 20 tahun lalu,” lanjutnya.
Seperti diketahui, ketika Taliban menguasai Afghanistan pada 1996-2001 lalu hak-hak wanita sangat dikekang.
Wanita tak diperbolehkan bekerja, anak-anak perempuan dilarang untuk bersekolah, dan mereka diwajibkan untuk menggunakan burka ketika bepergian. Saat bepergian pun, wanita diharuskan untuk selalu didampingi oleh kerabat laki-laki mereka.
Namun, di era baru ini Mujahid memastikan Taliban sudah merubahnya. Dia menegaskan pria dan wanita punya hak sama.
“Saudari-saudari kita, para lelaki, semua memiliki hak yang sama; mereka akan merasakan manfaat dari hak-hak mereka. Mereka [wanita] akan beraktivitas di sektor-sektor dan area yang berbeda berdasarkan aturan dan regulasi kami: pendidikan, kesehatan, dan lainnya,” kata dia.
“Wanita kami adalah Muslim. Mereka juga akan merasa bahagia hidup di dalam syariat Islam,” pungkas Mujahid.
Sebelumnya, Taliban juga mengungkapkan janji yang sama kepada UNICEF.
UNICEF mengatakan, beberapa anggota Taliban mendukung pendidikan untuk perempuan. Komitmen itu diterima UNICEF dari perwakilan Taliban di beberapa wilayah usai mereka merebut mayoritas daerah di Afghanistan akhir pekan lalu. (*)
Editor: Yusva Alam