PeristiwaTrending

Hari Kebaya Nasional: Merayakan Keanggunan dan Warisan Budaya Perempuan Indonesia

Ragam Jenis Kebaya Tradisional yang Kaya Makna Budaya

Loading

Akurasi.id – Hari Kebaya Nasional yang diperingati setiap tanggal 24 Juli menjadi momentum penting dalam pelestarian kebaya sebagai warisan budaya bangsa. Sejak ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 19 Tahun 2023, antusiasme masyarakat terhadap peringatan ini terus meningkat, terutama di kalangan generasi muda.

Tak hanya para pegiat budaya, generasi muda pun turut bangga mengenakan kebaya sebagai identitas nasional. Salah satu sosok inspiratif adalah Arbida Nila, pegiat kebaya yang telah membiasakan diri mengenakan kebaya sejak 2022. Kecintaannya terhadap kebaya tumbuh dari sang nenek yang terbiasa memakainya dalam keseharian.

“Awalnya cinta dahulu, aku mengenal kebaya dari nenekku. Dan aku mulai memakai kebaya pada sehari-hari pada 2022,” ungkap Arbida.

Arbida juga aktif mengeksplorasi ragam kebaya tradisional seperti kebaya kutubaru yang dikenal memiliki stagen khas dari Jawa Tengah. Ia dan rekannya bahkan menciptakan inovasi kebaya dari kain perca sebagai kampanye keberlanjutan dalam dunia fesyen. Kebaya hasil karya mereka dikenakan dalam momen spesial seperti ulang tahun, sekaligus menunjukkan bahwa kebaya bisa tampil modern dan ramah lingkungan.

Jasa SMK3 dan ISO

Tak hanya kutubaru, Arbida turut memperkenalkan kebaya janggan, salah satu busana khas keraton Jawa yang menonjolkan kerah tinggi dan kancing menyamping. Kebaya ini dikenakan oleh aktris Maudy Ayunda dalam film Kita Berkebaya, dan sempat populer melalui serial Gadis Kretek yang dibintangi Dian Sastro.

Ragam Kebaya Nusantara, Simbol Keanggunan dan Identitas Budaya

Kebaya bukan sekadar pakaian, melainkan simbol kelembutan, keteguhan, dan peran penting perempuan dalam sejarah bangsa. Desember 2024 menjadi momen bersejarah saat kebaya resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO, menegaskan statusnya sebagai aset budaya yang layak dilestarikan dunia.

Sejak abad ke-15, kebaya telah dikenal dalam lingkungan kerajaan dan bangsawan Jawa. Seiring waktu, kebaya bertransformasi sesuai perkembangan zaman, dari busana para permaisuri hingga pilihan gaya perempuan modern masa kini.

Ciri khas kebaya terletak pada bahan yang lembut seperti brokat, sutra, atau katun halus. Potongannya mengikuti lekuk tubuh namun tetap sopan, umumnya dipadukan dengan bawahan kain batik, songket, atau tenun.

Beberapa jenis kebaya populer di Indonesia antara lain:

  1. Kebaya Kartini – Mewakili perjuangan dan kesederhanaan, terinspirasi RA Kartini.

  2. Kebaya Encim – Perpaduan budaya Tionghoa dan Betawi dengan kerah V dan bordiran halus.

  3. Kebaya Kutubaru – Khas dengan kerah persegi dan stagen, banyak dipakai dalam acara adat.

  4. Kebaya Janggan – Bergaya panjang dan tertutup, kerap dikenakan dalam upacara keraton.

  5. Kebaya Bali – Potongan sederhana namun sarat makna spiritual, digunakan dalam upacara adat.

  6. Kebaya Sunda – Elegan dan lembut, dihiasi renda dan payet, sering digunakan dalam pernikahan adat.

Hari Kebaya Nasional bukan hanya tentang pakaian, tetapi tentang merayakan warisan budaya yang mengakar dalam kehidupan perempuan Indonesia. Dengan semangat pelestarian dan inovasi, kebaya diyakini akan terus hidup dan berkembang lintas generasi.(*)

Penulis: Nicky
Editor: Willy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button