
Akurasi.id – Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, berdampak pada pembatalan sejumlah penerbangan dan memicu hujan abu yang mengancam kesehatan warga sekitar.
Branch Communication CSR dan Legal Departmen Head Bandara El Tari Kupang, I Gusti Ngurah Yudi Saputra, menyebut sejak Senin (7/7) hingga Selasa pagi (8/7), total 10 penerbangan dibatalkan akibat sebaran abu vulkanik. Pembatalan meliputi rute pulang-pergi Kupang-Maumere, Kupang-Larantuka, dan Kupang-Lewoleba. Rinciannya, pada Senin terdapat enam penerbangan dibatalkan, dan empat penerbangan dibatalkan pada Selasa pagi.
Pantauan di Bandara El Tari Kupang, aktivitas bandara masih terlihat ramai meski jadwal penerbangan belum pasti kembali normal, bergantung pada kondisi erupsi.
Gunung Lewotobi Laki-laki, yang kini berstatus Awas atau Level IV, kembali meletus pada Selasa (8/7) pukul 05.53 WITA. Letusan memuntahkan kolom abu setinggi 4.000 meter di atas puncak (5.584 mdpl), dengan arah sebaran ke barat dan barat laut. Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 14,8 mm dan berlangsung selama 3 menit 11 detik.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA), Emanuel Rofinus Bere, mengonfirmasi letusan disertai suara gemuruh lemah yang terdengar hingga Pos PGA di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang. Kepala Desa Pululera, Paulus Sony Sang Tukanyang, menyebut hingga pukul 08.00 WITA, hujan abu tipis masih terjadi, membuat warga diminta tetap di rumah dan menggunakan masker.
Namun, warga mulai kekurangan masker, sehingga dikhawatirkan rentan terkena infeksi saluran pernapasan akibat hujan abu, pasir, dan kerikil yang mulai turun sejak Senin siang saat gunung meletus besar.
PPGA mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 km dan sektoral barat daya-timur laut sejauh 7 km dari pusat erupsi. Masyarakat juga diingatkan waspada potensi banjir lahar hujan jika turun hujan deras, terutama di wilayah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
Sebelumnya, Senin (7/7) pukul 11.05 WITA, erupsi besar terjadi dengan semburan abu vulkanik mencapai 18 kilometer disertai lontaran pasir dan kerikil yang menutupi pemukiman warga. Letusan susulan terjadi pada pukul 19.32 WITA dengan tinggi kolom abu mencapai 13 kilometer, terdengar dentuman besar dan getaran hingga Kota Maumere.
Hingga kini, otoritas terkait terus memantau aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dan meminta masyarakat mengikuti arahan resmi serta tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy