Erau Pelas Benua Ditutup, Basri: Guntung Bisa Jadi Destinasi Wisata Adat
Akurasi.id, Bontang – Erau Pelas Benua resmi ditutup pada Ahad (8/9/19). Wakil Walikota Bontang Basri Rase menghadiri kegiatan penutupan erau yang dirangkai dengan gowes dan belimbur itu.
Terdapat empat wisatawan asing yang hadir dalam kegiatan pamungkas Erau Pelas Benua ini. Mereka berasal dari Italia dan Spanyol. Turis asing ini diharapkan dapat mempromosikan pariwisata Bontang di luar negeri.
Salah satu wisatawan Italia yang hadir di acara itu yakni Marco. Dia mengaku baru pertama kali melawat di Bontang. Ia ingin melihat keindahan alam di Taman Nasional Kutai. Bersamaan dengan itu, dia menyempatkan diri menghadiri Erau Pelas Benua.
“Saya memang suka travelling dan ingin ke Kaltim. Selain Bontang, saya juga hendak menuju ke Berau atau Pulau Derawan,” sebutnya.
Dalam kesempatan tersebut, demi mengembangkan pariwisata di Bontang, Basri meminta replika istana Sultan Kutai disimpan di Guntung.
Dia mendapat inspirasi demikian dari Kerajaan Minangkabau. Setelah replikas kesulitan disimpan di Minangkabau, wisatawan domestik dan mancanegara berdatangan ke daerah tersebut.
Apabila cara serupa dilakukan di Guntung, maka daerah ini dapat menjadi obyek wisata andalan di Bumi Etam. Tak hanya warga Bontang yang meminatinya. Tetapi juga wisatawan dari daerah-daerah di Kaltim, nasional, dan mancanegara.
“Mari kita doakan dan bergandengan tangan. Jadikan Guntung sebagai kota adat yang luar biasa,” harapnya.
Selain itu, ke depan dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan swasta untuk mengembangkan Erau Pelas Benua. Perusahaan diharapkan terlibat aktif mendukung kegiatan tersebut. Tak terkecuali pemerintah daerah.
“Sebagai bagian dari keluarga Kutai, [saya] memiliki tanggung jawab moral setiap kegiatan Erau Pelas Benua. Agar kegiatan pelestarian nilai-nilai budaya Kutai bisa terlaksana dengan baik,” ucapnya. (*)
Penulis: Ayu Salsabila
Editor: Ufqil Mubin
