Birokrasi

Dianggap Sempit, Rustam Sorot Kios Pembangunan Pasar Taman Citra Mas Loktuan

Loading

Dianggap Sempit, Rustam Sorot Kios Pembangunan Pasar Taman Citra Mas Loktuan
Ketua Komisi II DPRD Bontang Rustam saat meninjau pembangunan Pasar Taman Citra Mas Loktuan. (Jisa/Akurasi.id)

Akurasi.id, Bontang – Pembangunan Pasar Taman Citra Mas Loktuan mendapat sorotan dari Ketua Komisi II DPRD Bontang, Rustam. Pasalnya lapak kios untuk pedagang dinilai sempit atau kurang luas.

Baca juga: Progres Pasar Taman Citra Mas Loktuan 90 Persen Sudah Telan Biaya Rp40 M

Melalui kunjungan kerja (kunker) pada proyek pasar baru, yakni Pasar Taman Citra Mas di Loktuan Rustam memastikan sejauh mana progres pembangunannya. Dirinya meminta kedepannya saat akan melakukan pembangunan pasar lagi, agar dikaji lebih baik.

Bahkan dia membeberkan permasalahan lapak kios di pasar sudah pernah dikeluhkan sebelumnya. Yakni dinilainya sama seperti kios di gedung Pasar Taman Rawa Indah. Rustam mengaku sebelumnya dia pernah menerima keluhan dari pedagang pasar yang terletak di Kelurahan Tanjung Laut Indah.

Jasa SMK3 dan ISO

“Karena keluhan warga di Pasar Taman Rawa Indah kecilnya kios pasar dan saya ditunjukkan langsung oleh pedagang sembako. Kata dia, baru diisi beberapa karung beras ini Pak sudah penuh. Dan di pasar ini juga sama saya lihat. Tolong diperhatikan sekali lagi jika membangun pasar lagi,” ucapnya belum lama ini.

Pada pembangunan Pasar Taman Citra Mas Loktuan Rustam memprediksi pembangunan pasar tersebut sudah hampir selesai. Dia memperkirakan pasar tersebut rampung pada 2021 mendatang. Jika sudah selesai, nantinya para pedagang yang berada di pasar Citra Mas lama akan direlokasi.

“Kalau dari pembangunannya saya prediksi sudah mencapai 85-90 persen kondisinya,” ujarnya.

Pada 2021 kelak, Pasar Taman Citra Mas Loktuan kembali membutuhkan suntikan anggaran guna menunjang sarana dan prasarana (sapras). Karena tim asistensi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang tidak menganggarkan Pasar Taman Citra Mas untuk pembangunan sapras seperti akses pagar dan jalan baru menuju pasar.

“Anggarannya sekira Rp3 miliar lebih. Komisi II rata-rata anggotanya merupakan anggota Badan Penganggaran (Banggar) DPRD Bontang kecuali saya sendiri. Jadi saya minta kepada rekan saya di komisi II untuk membantu. Agar pasar baru ini bisa rampung sepenuhnya,” bebernya.

Rustam berharap pihak kontraktor mempercepat pengerjaan mengingat saat ini sudah Oktober. Karena pada 21 Desember 2020 mendatang semua pembayaran akan ditutup lantaran cuti bersama.

“Karena jika pada tanggal pengerjaan masih belum rampung maka pembayaran akan dilakukan pada tahun 2021 mendatang” pungkasnya. (*)

Penulis: Jisa
Editor: Suci Surya Dewi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button