
Bekasi, Akurasi.id – 10 Februari 2025 – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang (Wamen ATR), Ossy Dermawan, melakukan peninjauan peluncuran program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di UPTD Puskesmas Jatimulya, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, pada Senin (10/2/2025). Program ini merupakan salah satu inisiatif unggulan Presiden Prabowo Subianto sebagai bentuk pelayanan kesehatan gratis untuk masyarakat Indonesia.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Presiden (PCO) Wahyu Andrianto, Tenaga Ahli Bidang Integrasi Layanan Primer dan Promosi Kesehatan Kemenkes Indah Suci Widyahening, serta Kepala UPTD Puskesmas Jatimulya Ernida Sianturi.
Ossy Dermawan menyampaikan bahwa program ini adalah wujud nyata perhatian negara terhadap kesehatan masyarakat. “Cek kesehatan gratis ini merupakan kado ulang tahun dari negara kepada seluruh masyarakat Indonesia yang berulang tahun. Dengan tagline ‘Satu Sehat, Semua Sehat,’ program ini sesuai dengan amanat Pasal 28H UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan,” kata Ossy.
Ia juga menegaskan bahwa CKG merupakan implementasi dari janji kampanye Presiden Prabowo Subianto pada tahun 2023. “Beliau pernah menyampaikan bahwa pelayanan kesehatan seharusnya tidak berbayar alias gratis,” lanjut Ossy.
Pelaksanaan Program CKG di Seluruh Indonesia
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menjelaskan bahwa program CKG akan dilaksanakan di 10.200 puskesmas di seluruh Indonesia. Layanan ini dapat diakses mulai Senin (10/2/2025) dengan potensi perluasan ke fasilitas layanan kesehatan lain yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Aji juga memastikan bahwa layanan ini dapat dinikmati oleh masyarakat yang telah berulang tahun sejak Januari 2025. Pendaftaran dapat dilakukan melalui aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM) atau layanan WhatsApp Kemenkes. Bagi yang tidak memiliki ponsel atau jaringan internet, cukup membawa KTP ke puskesmas untuk mendapatkan layanan.
Selain pemeriksaan kesehatan, masyarakat yang memerlukan penanganan medis lebih lanjut akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai. Pemerintah juga mendorong masyarakat untuk segera mendaftar dan mengaktifkan BPJS Kesehatan agar layanan lanjutan dapat berjalan dengan baik.
Antisipasi Lonjakan Pengobatan Lanjutan
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, mengingatkan pemerintah untuk bersiap menghadapi lonjakan kebutuhan pengobatan lanjutan setelah pelaksanaan CKG. “Program ini berpotensi mengidentifikasi berbagai gangguan kesehatan masyarakat. Pemerintah harus memastikan layanan pengobatan lanjutan tetap optimal meski ada tantangan keterbatasan anggaran,” ujarnya.
Charles menekankan bahwa pengurangan anggaran di sektor kesehatan tidak boleh menghambat akses masyarakat terhadap layanan kesehatan kuratif pasca-CKG.
Dorongan Deteksi Dini Kanker
Dalam upaya menekan beban penyakit yang semakin besar, pemerintah juga mendorong deteksi dini kanker melalui program CKG. Saat ini, Indonesia menghadapi tantangan besar dengan sekitar 400 ribu kasus baru kanker setiap tahunnya dan angka kematian mencapai 240 ribu kasus.
Deteksi dini menjadi kunci keberhasilan pengobatan kanker. Hingga 50 persen kasus kanker dapat dicegah dengan pola hidup sehat seperti menjaga pola makan, rutin berolahraga, tidak merokok, menghindari alkohol, serta menjalani pemeriksaan kesehatan berkala.
Dengan program cek kesehatan gratis ini, pemerintah berharap masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin untuk mencegah penyakit kronis seperti kanker.
Peluncuran program CKG tidak hanya menjadi langkah strategis dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, tetapi juga simbol nyata perhatian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat Indonesia. Dengan adanya layanan gratis ini, masyarakat diharapkan semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan deteksi dini penyakit.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy