
Akurasi.id – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menyatakan kesiapan penuh untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Iran dan Israel di tengah meningkatnya konflik kedua negara tersebut. Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana, mengungkapkan bahwa TNI AU telah menyiapkan pesawat Hercules dan Boeing serta personel pendukung untuk menjalankan misi kemanusiaan ini.
“Pesawat sudah kita siapkan, baik pesawat Hercules maupun Boeing juga sama. Intinya, TNI AU siap melaksanakan perintah dari pimpinan,” ujar Suadnyana pada Jumat (20/6/2025).
Namun hingga kini, TNI AU belum menerima perintah resmi dari Mabes TNI untuk menggelar evakuasi lewat udara. Meski demikian, kesiapsiagaan tetap dijaga, termasuk kru dan pasukan yang akan diterjunkan jika dibutuhkan.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto telah mengerahkan 34 personel dalam tim khusus untuk mendukung proses evakuasi WNI dari Iran dan Israel. Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono menyampaikan bahwa evakuasi dari wilayah Iran direncanakan hanya bisa dilakukan lewat jalur darat.
“Pesawat tidak bisa ke sana. Satu-satunya jalur darat,” kata Sugiono saat berada di St. Petersburg, Rusia, Rabu (18/6).
Sebagai antisipasi, KBRI di Teheran telah meningkatkan status kesiagaan dari Siaga 2 menjadi Siaga 1. Pemerintah juga menjalin komunikasi dengan negara-negara tetangga Iran untuk memastikan kemudahan akses lintas perbatasan bagi WNI saat evakuasi dilakukan.
“Komunikasi dengan negara tetangga Iran sudah dilakukan. Kami memohon agar proses lintas perbatasan WNI dipermudah karena situasinya semakin tidak menguntungkan,” ujar Sugiono.
Tidak hanya Indonesia, negara-negara lain seperti Australia dan Jepang juga tengah berupaya mengevakuasi warganya. Australia telah mulai mengevakuasi hampir 3.000 warga melalui jalur darat akibat risiko tinggi bagi pesawat sipil yang ingin mendarat di Iran dan Israel. Sementara Jepang telah mengerahkan pesawat militer ke Djibouti sebagai langkah siaga, serta menyiapkan bus untuk mengangkut warga ke negara tetangga.
Anggota Komisi I DPR, Idrus Salim Aljufri, mendesak KBRI Teheran agar terus meningkatkan pemantauan dan komunikasi aktif dengan seluruh WNI. Ia juga menekankan pentingnya pembaruan data serta sosialisasi langkah darurat.
“Keselamatan dan keamanan WNI di luar negeri adalah prioritas utama. KBRI harus memastikan WNI tahu apa yang harus dilakukan dalam kondisi darurat,” tegas Idrus.
Idrus juga meminta pemerintah Indonesia menjalin kerja sama erat dengan otoritas Iran agar proses evakuasi berjalan lancar. Komisi I DPR RI disebut terus memantau perkembangan konflik serta langkah pemerintah dalam melindungi WNI dari dampak eskalasi militer di kawasan tersebut.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy