Penampilan Olla Ramlan di Pernikahan Luna Maya Jadi Sorotan: Hijab Nyicil hingga Rambut Blonde Terlihat

Akurasi.id – Penampilan artis Olla Ramlan kembali menjadi sorotan publik usai menghadiri resepsi pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier di Bali, Rabu malam (7/5/2025). Dalam acara tersebut, mantan istri Aufar Hutapea itu tampil mengenakan dress berwarna krem yang cukup ketat dengan aksen penutup kepala, namun tidak menutupi rambut sepenuhnya.

Olla yang selama ini dikenal berhijab, tampak mengenakan busana yang menyerupai hoodie dress tanpa inner hijab, sehingga sebagian rambut pirangnya terlihat jelas. Momen ini sontak memancing perhatian warganet dan viral di berbagai platform media sosial.

Dalam sebuah video yang beredar, terlihat Luna Maya menggoda Olla Ramlan saat momen melempar bunga. “Yang baju cream nyicil ya, udah buka aja kali. Ngapain sih nyicil-nyicil. Dari atas nyicil, dari bawah nyicil, pendek-pendek,” ucap Luna Maya sambil tertawa bersama para sahabatnya.

Banyak netizen menyoroti bagaimana Olla tampil seolah “setengah berhijab”, dengan rambut pirangnya yang sengaja dibiarkan terlihat. Sebagian publik menganggap gaya tersebut sebagai proses Olla yang masih dalam tahap mencari kenyamanan dalam berpenampilan pasca berhijab.

“Kayanya itu emang bukan jilbab, yang dipikiran gue itu kaya model baju yang ada penutup kepalanya kaya yang dipake artis-artis luar negeri gitu,” komentar salah satu netizen. “That’s not necessarily a hijab or whatsoever,” sahut lainnya.

Namun, tak sedikit pula warganet yang membela keputusan dan gaya berbusana Olla. Mereka menilai penampilan adalah pilihan personal yang tidak selalu perlu mendapat penghakiman publik.

Olla sendiri sebelumnya pernah mengungkapkan tantangannya dalam mempertahankan konsistensi berhijab. Ia mengaku sempat merasa khawatir dengan kemampuannya untuk istiqamah di tengah perubahan dalam kehidupan pribadi maupun profesionalnya.

Kehadiran Olla Ramlan dengan busana yang memadukan unsur hijab dan non-hijab ini menciptakan perbincangan hangat, sekaligus membuka diskusi seputar kebebasan berekspresi dan perjalanan spiritual individu.(*)

Penulis: Nicky
Editor: Willy