HeadlineTrending

Inflasi Kaltim 2021 Meningkat 2,15 Persen Menurut Bank Indonesia

Loading

Inflasi Kaltim 2021 Meningkat 2,15 Persen Menurut Bank Indonesia - Akurasi.id
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltim Tutuk SH Cahyono saat diwawancarai awak media. Dia menyebut inflasi Kaltim 2021 meningkat 2,15 persen. (Devi Nila Sari/Akurasi.id)

Inflasi Kaltim 2021 meningkat 2,15 persen menurut Bank Indonesia. Capaian itu lebih tinggi ketimbang tahun 2020 yang tercatat 0,78% (yoy) dan capaian nasional yang berada pada pada 1,87% (yoy).

Akurasi.id, Samarinda – Pada Desember 2021, Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami inflasi yang rendah dan terkendali di bawah rentang target inflasi nasional. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim pada Desember 2021 tercatat inflasi sebesar 0,68% (mtm). Lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 0,17% (mtm).

Pencapaian inflasi tersebut membuat inflasi Kaltim 2021 meningkat sebesar 2,15% (yoy). Lebih tinggi ketimbang tahun 2020 yang tercatat 0,78% (yoy) dan capaian nasional yang berada pada pada 1,87% (yoy). Namun demikian, pencapaian inflasi Kaltim 2021 masih berada dalam rentang target inflasi nasional sebesar 3,00 土 1 %.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, berdasarkan kelompok pengeluarannya, inflasi Desember 2021 utamanya bersumber dari kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi.

Jasa SMK3 dan ISO

“Momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru mendorong peningkatan permintaan masyarakat terhadap kelompok makanan, minuman, dan tembakau,” terangnya dalam rilis, Senin (3/12/2022)

Makanan, Minuman, dan Tembakau Faktor Inflasi Kaltim 2021 Meningkat

Kelompok makanan, minuman dan tembakau tercatat mengalami inflasi sebesar 1,78% (mtm). Setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,12% (mtm). Kelompok ini memiliki tingkat inflasi tertinggi pada Desember 2021.

Selain itu, cabai rawit merupakan komoditas utama penyumbang inflasi Kaltim bulan ini dengan andil 0,26% (mtm) terhadap pembentukan inflasi Kaltim. Penyebab inflasi pada kelompok tersebut lantaran peningkatan aktivitas dan permintaan masyarakat yang tinggi. Yakni berupa komoditas bahan pangan strategis pada momen libur HBKN Nataru di tengah musim panen yang telah berlalu di daerah sentra produksi.

Sementara itu, kelompok transportasi juga menjadi penyumbang inflasi terbesar setelah kelompok bahan makanan, minuman dan tembakau. Kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar 1,39% (mtm) lebih tinggi daripada bulan sebelumnya sebesar 1,30% (mtm).

Adapun komoditas utama penyumbang inflasi dari kelompok tersebut adalah tarif angkutan udara dengan tingkat inflasi sebesar 9,85% (mtm) serta andil inflasi sebesar 0,15% (mtm). Penyebab meningkatnya inflasi pada kelompok tranportasi akibat berlanjutnya peningkatan mobilitas masyarakat di Desember 2021. Seiring dengan kasus Covid-19 yang terus melandai di Indonesia maupun Kaltim.

“Koordinasi dalam kerangka Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah Kalimantan Timur terus berjalan guna menjaga stabilitas pasokan dan keterjangkauan harga. Pada bulan Desember 2021, Gelar Pasar Tani dan sidak pasar terlaksana di Samarinda,” tuturnya.

Selain itu, juga telah terselenggara agenda High Level Meeting (HLM) TPID di Kabupaten Mahakam Ulu dan Kota Bontang dalam rangka memastikan ketersediaan pasokan serta keterjangkauan harga menjelang HBKN. Terakhir, TPID Provinsi Kaltim juga menyelenggarakan Gelar Pangan Murah yang berlokasi di Toko Tani Indonesia Centre Provinsi Kaltim dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok menjelang HBKN. (*)

Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Suci Surya Dewi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button