PeristiwaTrending

Warga Surabaya Keluhkan Ganti Rugi Tak Setimpal Usai Toko Ditabrak Pajero, Hanya Ditawari Rp 1 Juta

Toko Hancur Ditabrak Pajero, Ganti Rugi Tak Setimpal

Loading

Surabaya, Akurasi.id Seorang warga Surabaya bernama Gena mengadukan kasus kecelakaan lalu lintas yang merugikan usaha percetakannya, Citra Document Solution (CIDO), kepada Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji. Dalam aduannya, Gena mengaku mengalami kerugian hingga Rp 3 miliar setelah tokonya ditabrak mobil Mitsubishi Pajero pada Februari 2025. Namun hingga kini, ia hanya ditawari ganti rugi sebesar Rp 1 juta oleh pelaku.

“Peralatan cetak saya hancur, bangunan juga rusak parah. Kasus ini sempat viral dan sudah diproses di Polrestabes Surabaya, bahkan sampai ke pengadilan. Tapi pelakunya tidak ditahan dan selalu menghindar ketika diajak mediasi,” ungkap Gena di Rumah Aspirasi, Selasa (17/6/2025).

Gena menyebut pelaku pernah menyatakan niat mengganti rugi, namun hanya mampu memberikan Rp 1 juta. “Katanya cuma bisa ganti segitu. Padahal dia punya mobil Pajero, CR-V. Saya sudah datangi rumahnya, tapi anaknya selalu bilang bapaknya pergi dan tidak tahu ke mana,” tambahnya.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menerima langsung keluhan tersebut. Ia mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya tidak memiliki wewenang untuk mengintervensi perkara perdata yang telah melalui proses pengadilan.

Jasa SMK3 dan ISO

“Itu sudah masuk ranah hukum perdata, jadi pemkot tidak bisa ikut campur. Kalau sudah ada putusan pengadilan, ya kita tidak bisa apa-apa,” jelas Armuji.

Rumah Aspirasi menjadi wadah bagi masyarakat Surabaya untuk menyampaikan berbagai permasalahan, seperti yang dilakukan Gena dan sejumlah warga lainnya. Sejak pukul 08.00 WIB, warga terlihat antre di Jalan Wali Kota Mustajab Nomor 78 untuk menyampaikan aspirasi mereka.

Salah satunya Aldo, warga yang mengeluhkan penahanan ijazah oleh perusahaannya, BNS, sejak tahun 2013. Ia bekerja di cabang Surabaya, namun kantor pusat BNS berada di Sidogiri, Kecamatan Kraton, Pasuruan.

“Saya sudah lapor ke Disperinaker Surabaya, lalu diarahkan ke provinsi. Katanya seminggu selesai, tapi ini sudah dua bulan tidak ada kejelasan,” tutur Aldo.

Armuji berkomitmen untuk meneruskan berbagai aspirasi warga ke pihak terkait, meski ia mengingatkan tidak semua permasalahan dapat diselesaikan secara instan, terutama yang sudah masuk ranah hukum.(*)

Penulis: Nicky
Editor: Willy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button