

Pulau Maratua pilot proyek Blue Economy, dipromosikan ke ASEAN, Kaltim gaet investor UEA. Dengan Pulau Maratua pilot proyek Blue Economy, maka bisa jadi magnet bagi para investor untuk berinvestasi dalam pengembangan pariwisata di kawasan tersebut.
Akurasi.id, Samarinda – Pemprov Kaltim akan segera memulai proyek Blue Economy untuk mendorong perkembangan sektor pariwisata. Blue economy sendiri adalah pembangunan yang berbasis pada nilai ekonomi sumber daya laut Indonesia, yang mengedepankan sektor pariwisata.
Karena sejatinya Kaltim juga memiliki destinasi laut yang menyimpan nilai ekonomi, seperti Bali dan Lombok. Bahkan, keindahannya disebut-sebut sebagai Maldives-nya Indonesia, yaitu Pulau Maratua.
Melihat keindahan alam dan potensi tersebut, pemerintah daerah tentunya terus mendorong salah satu surga wisata di kawasan Indonesia bagian utara itu agar mendapatkan perhatian pemerintah pusat, bahkan dunia. Ternyata, keinginan itupun bak gayung bersambut.
“KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) akan menjadikan Pulau Maratua sebagai pilot proyek blue economy,” ungkap Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pembangunan Kepulauan Wisata Maratua, Meiliana, selepas kunjungannya ke KKP dan Gedung Senayan untuk bertemu Wakil Komisi IV DPR RI G Budisatrio Djiwandono, Kamis (2/11/2021).
Ia mengungkapkan, terpilihnya Pulau Maratua sebagai pilot proyek blue economy menjadi suntikan semangat tersendiri bagi pihaknya, untuk membangun Pulau Maratua menjadi destinasi unggulan.
Terlebih, cita-cita pemerintah daerah seiring dan sejalan dengan tujuan pemerintah pusat hingga legislatif yang duduk di Gedung Senayan. “Jadi pariwisatanya jalan, blue economy-nya juga jalan,” sebut mantan Sekprov Kaltim itu.
Pulau Maratua Terus Berbenah
Bahkan, lanjut dia, rencananya Gubernur Kaltim Isran Noor akan menyampaikan konsep Pulau Maratua sebagai pilot proyek blue economy, saat menghadiri undangan dari Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) pada 10 Desember 2021 mendatang.
“Nanti Pak Gubenur akan menjelaskan bagaimana konsep Blue Economy ini di ASEAN. Jadi lingkup pilot proyek ini tidak hanya nasional, tapi negara-negara ASEAN,” tuturnya.
Upaya berbenah pun kata Meiliana bakal segera mulai tahun depan. Dengan kegiatan bersih-bersih lingkungan Pulau Maratua, sebagai salah satu surganya Indonesia. Tentu saja kegiatan itu akan melibatkan stakeholder, ibu-ibu, pemuda, masyarakat, anggota UMKM, PKK, dan lainnya. Demi memastikan kebersihan Pulau Maratua.
“Itu sesuai apa yang Komisi IV DPR RI inginkan. Tidak boleh lingkungan di Pulau Maratua itu sampai tercemar, itu yang kami jaga,” kata dia.
Di sisi lain, sesuai saran Komisi IV DPR RI, Mei sapaan akrabnya menuturkan, perkembangan Pulau Maratua juga perlu beriringan dengan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan, kelautan, dan perikanan. Entah melalui program pelatihan dan lainnya, pihaknya akan segera merumuskan.
“Tapi nanti di support oleh Komisi IV melalui KKP. Apalagi Pulau Maratua ini sudah jadi, tinggal mendorong investasi. Pada Maret, Insyaallah akan ada 10 duta dari Uni Emira Arab (UEA) yang (akan menanamkan modal) merupakan investor,” pungkasnya. (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi Akurasi.id