
![]()
Akurasi.id – Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keprihatinan mendalam atas tewasnya Alvaro Kiano Nugroho (6), bocah yang sebelumnya dinyatakan hilang di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sejak Maret 2025. Alvaro ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dan diduga menjadi korban penculikan serta pembunuhan yang dilakukan ayah tirinya sendiri.
Puan menegaskan bahwa kejadian ini merupakan situasi darurat yang harus ditangani negara secara serius. Ia menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan menilai tragedi tersebut tidak boleh dianggap sebagai kasus biasa.
“Kami sangat prihatin dan turut berbelasungkawa. Tentu saja ini merupakan situasi darurat yang memang harus ditanggapi secara seksama,” ujar Puan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (25/11/2025).
Menurutnya, kasus ini bukan hanya menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah, atau lingkungan sekitar. Negara, kata Puan, juga wajib hadir memastikan perlindungan bagi anak-anak di seluruh Indonesia.
“Karenanya kami meminta kepada seluruh stakeholder yang terkait, untuk bisa menindaklanjuti hal ini secara serius,” tegas Puan.
Di tempat terpisah, Puan juga menyebut DPR akan mengambil langkah konkret. Ia meminta komisi terkait segera memanggil pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan evaluasi menyeluruh.
“Di DPR, kami akan meminta komisi terkait untuk memanggil dan menindaklanjuti hal ini secara serius, untuk bisa melakukan langkah-langkah komprehensif dan mengevaluasi agar hal ini tidak terulang lagi,” ujarnya.
Kasus meninggalnya Alvaro Kiano menjadi sorotan publik lantaran proses pencarian berlangsung berbulan-bulan sebelum akhirnya jasad anak tersebut ditemukan. Tragedi ini memunculkan tuntutan agar perlindungan anak diperkuat, baik dari sisi penegakan hukum, sistem deteksi dini kekerasan, maupun dukungan sosial bagi keluarga.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy









