Trending

Perayaan Natal Berlangsung di Masa Pandemi, Penjualan Pernak-Pernik Natal di Samarinda Anjlok 70 Persen

Loading

Perayaan Natal Berlangsung di Masa Pandemi, Penjualan Pernak-Pernik Natal di Samarinda Anjlok 70 Persen
Sepi pembeli, beginilah kondisi toko pernak pernik Natal yang ada di Komplek Mall Lembuswana Samarinda. (Muhammad Budi Kurniawan/Akurasi.id)

Perayaan Natal berlangsung di masa pandemi, penjualan pernak-pernik Natal di Samarinda anjlok 70 persen. Para pedagang pancaragam pun tak berani menyetok barang dalam jumlah banyak. Mengantisipasi kerugian, mereka pun memilih menjual barang-barang yang sudah ada sebelumnya.

Akurasi.id, Samarinda – Perayaan Natal dan Tahun Baru di tahun ini terasa begitu berbeda. Tidak semeriah tahun yang sudah-sudah. Perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini berlangsung di tengah-tengah pandemi Covid-19. Sehingga kegiatan perayaan yang biasanya ramai diadakan di berbagai tempat, di tahun ini semuanya terpaksa ditiadakan.

Baca juga: Gereja Bontang Disemprot Disinfektan Jelang Natal

Tidak hanya perayaan Natal yang terasa sepi, pandemi Covid-19 juga ikut memberikan imbas pada sepinya penjualan pernak-pernik Natal dan Tahun Baru. Di tahun ini, hampir semua penjual memiliki keluhan senada, bahwa barang pernak-pernik Natal yang mereka punya sepi pembeli.

Jasa SMK3 dan ISO

Pada tahun ini, penjualan pancaragam Natal dirasakan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Karena, hampir seluruh umat Nasrani di tahun ini, akan merayakan Natal dan Tahun Baru di rumah saja sebagai upaya pencegahan atas wabah Covid-19 yang masih berlangsung hingga kini.

Mince, salah satu karyawan toko penyedia pernak-pernik natal yang berada di Kawasan Komplek Mall Lembuswana, tepatnya yang berada di Jalan S Parman, Samarinda, berujar, kalau penjualan pernak-pernik Natal di tokonya mengalami penurunan kurang lebih 70 persen di pandemi Covid-19 ini.

“Di tahun ini benar-benar penjualan turun sampai 70 persen. Dulu, sebelum ada pandemi Covid-19, setiap awal Desember sudah banyak pengunjung yang datang untuk membeli pernak-pernik Natal dan Tahun Baru,” ungkap Mince saat ditemui Kamis (24/12/2020).

Mengantisipasi kerugian, pihak toko pun tak berani menyetok barang yang terlalu banyak, dan hanya menjual barang-barang sisa tahun sebelumnya.

“Bahkan tahun ini saja kami tidak berani untuk menyetok barang, jadi kami hanya menjual barang yang ada saja. Takutnya kalau kami siapkan stok barang yang banyak di kondisi seperti ini, nantinya tidak akan ada pelanggan yang membeli,” tuturnya.

Hingga sehari menjelang Natal yang jatuh pada Jumat (25/12/2020), pembeli pancaragam Natal masih belum menunjukkan peningkatan. Namun ia memperkirakan pada malam Natal nanti akan ada sedikit peningkatan untuk penjualan pernak-pernik Natal.

“Biasanya malam Natal, banyak pengunjung yang akan mencari pernak-pernik Natal. Semoga saja penjualan yang ada bisa meningkat,” katanya.

Mince berharap agar pandemi Covid-19 ini bisa cepat berlalu dan ekonomi kembali stabil seperti tahun-tahun kemarin. “Ya, semoga pandemi ini cepat berlalu supaya ekonomi kembali stabil, kan kasian banyak pelaku usaha yang rugi karena pandemi Covid-19 ini,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button