PeristiwaTrending

Penghulu Meninggal Dunia Usai Prosesi Ijab Kabul di Banyuasin

Prosesi Ijab Kabul Berjalan Lancar Sebelum Penghulu Tiba-tiba Tertunduk

Loading

Banyuasin, Akurasi.id — Kejadian mengharukan terjadi di Desa Kuala Puntian, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Seorang penghulu bernama Sarnubi, yang menjabat sebagai P2UKD (Petugas Pembantu Urusan Keagamaan Desa), meninggal dunia usai memimpin prosesi ijab kabul pasangan pengantin pada Jumat (7/2/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.

Menurut saksi mata, prosesi ijab kabul pasangan Ardi dan Sri Damayanti berlangsung lancar tanpa hambatan. Namun, sesaat setelah prosesi selesai dan sebelum penandatanganan dokumen pernikahan, Sarnubi tiba-tiba tertunduk di meja tanpa bergerak. “Dari prosesi semuanya sudah berjalan lancar. Tinggal tanda tangan, tetapi tiba-tiba Ustad Sarnubi ini tertunduk dan tak bergerak lagi,” ujar Kiman, salah seorang warga Desa Kuala Puntian.

Awalnya, para saksi, orang tua mempelai, dan pengantin pria tidak menyadari bahwa Sarnubi telah mengalami kondisi darurat. Namun, ketika seorang pria mendekat dan memegang tubuhnya, barulah mereka menyadari bahwa sang penghulu tidak bergerak.

Warga yang berada di lokasi segera membawa Sarnubi ke bidan terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Sayangnya, setibanya di sana, Sarnubi dinyatakan telah meninggal dunia. Kepala KUA Tanjung Lago, Mukhani, yang turut berada di tempat kejadian, mengungkapkan bahwa Sarnubi memang memiliki riwayat penyakit jantung dan pernah menjalani pemeriksaan medis.

Jasa SMK3 dan ISO

“Setelah memimpin doa, Pak Sarnubi ini meninggal. Saat itu yang menikahkan pengantin tersebut saya,” ujar Mukhani pada Sabtu (8/2/2025).

Jenazah Sarnubi telah diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan pada Sabtu pagi (8/2/2025) pukul 09.00 WIB di pemakaman Desa Kuala Puntian, sesuai dengan keinginan keluarga karena almarhum merupakan warga desa tersebut.

Kabar duka ini membawa kesedihan mendalam bagi keluarga, kerabat, serta masyarakat setempat. Sarnubi dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dalam menjalankan tugasnya sebagai penghulu dan sering menjadi panutan di lingkungan desa.

Riwayat Penyakit Jantung Kepala KUA Tanjung Lago, Mukhani, menyampaikan bahwa Sarnubi sebelumnya memang memiliki riwayat penyakit jantung. “Beliau pernah menjalani pemeriksaan medis terkait kondisi jantungnya,” katanya.

Meskipun demikian, hingga akhir hayatnya, Sarnubi tetap menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Kepergiannya yang mendadak di tengah momen sakral pernikahan pasangan Ardi dan Sri Damayanti menjadi sebuah kenangan tak terlupakan bagi semua yang hadir.

Kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit serius. Semoga almarhum Sarnubi mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.(*)

Penulis: Nicky
Editor: Willy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button