Niat Usir Pelaku Tambang Ilegal, Camat Tenggarong Diduga Diperlakukan Kasar, Wajah Alami Lebam


Niat Usir Pelaku Tambang Ilegal, Camat Tenggarong Diduga Diperlakukan Kasar, Wajah Alami Lebam. Hingga dengan saat ini, Arpan Boma diketahui telah melaporkan kejadian yang dialaminya tersebut ke pihak kepolisian setempat.
Akurasi.id, Samarinda – Peristiwa kekerasan diduga dialami Camat Tenggarong, Arpan Boma pada Minggu (9/5/2021) pukul 14.00 Wita. Tindakan kekerasa itu didapatkan Arpan saat dia hendak mengusir para pelaku penambang ilegal di Kelurahan Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar).
Dari foto dan video yang beredar di salah satu grub WhatsApp, terlihat wajah Camat Tenggarong yang mengenakan pakaian biru itu, mengalami luka memar di bagian pelipis mata.
Menanggapi pemberitaan itu, Akurasi.id pun berusaha menghubungi Arfan Boma. Namun saat dihubungi, camat yang diketahui juga menjadi ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) itu belum dapat memberikan jawaban lugas terkait kasus dugaan pemukulan yang dialaminya.
“Nanti ya saya jelaskan. Soalnya saat ini saya masih di Polsek Tenggarong. Masih menjanalin pemeriksaan,” kata Boma saat dihubungi, Minggu malam (9/5/2021).
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kukar, AKP Herman Sopian mengatakan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Polsek Tenggarong untuk menangani kasus dugaan kekerasan tersebut.
“Saat ini, terduga pelaku (pemukulan dan tindakan kekerasan) sudah berada di Polres Kukar. Sedang kami periksa juga,” ucap AKP Herman saat dihubungi, Minggu (9/5/2021).
Mengenai kasus ini, Perwira berpangkat balok emas tiga itu belum dapat menyimpulkan mengenai penyebab kekerasan yang dialami camat Tenggarong. Pihaknya masih mencoba menghimpun keterangan dari pihak-pihak terkait.
Selain itu, pihaknya juga tidak ingin terburu-buru mengambil kesimpulan. Karenanya, pihaknya perlu mengali keterangan dari terduga korban maupun terduga pelaku. Begitu juga dari saksi-saksi lain yang mengetahui kejadian tersebut.
“Belum tahu (apakah itu benaran kasus kekerasan atau seperti apa), kami masih tunggu hasil BAP (berita acara pemeriksaan) seperti apa. Kita lihat dulu. Lantaran masih ada saksi-saksi lain yang perlu kami periksa,” singkatnya. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin