
![]()
Laga Manchester City versus Arsenal di Piala FA menjanjikan pertarungan menarik. Sang murid, Arteta, akan kembali ke Stadion Etihad bertemu gurunya, Guardiola.
Akurasi.id, Manchester – Babak keempat Piala FA Inggris, Sabtu (28/1/2023) dini hari WITA di Stadion Etihad, akan mempertemukan dua tim terbaik di Inggris saat ini, Arsenal dan Manchester City. Laga itu akan menjadi pengalaman berbeda untuk Manajer Arsenal Mikel Arteta. Pasalnya, ini kali pertama Arteta kembali ke Stadion Etihad sejak mengundurkan diri sebagai asisten manajer City, Desember 2019 lalu.
Saat ini, Arsenal memuncaki klasemen sementara paruh musim Liga Inggris dengan keunggulan 5 poin atas juara bertahan City dan tabungan satu laga. ”Si Meriam” meraup 50 poin dari 19 laga. Mereka pun berada dalam jalur centurion, yaitu rekor 100 poin yang diciptakan City saat menjadi juara musim 2017-2018.
Namun, pencapaian skuad muda Arteta belum sahih karena mereka belum bertemu City sepanjang musim ini. Padahal, selama ini, Arsenal kerap inferior di hadapan City. Arteta pun terinspirasi Guardiola saat membentuk Arsenal. Kedua tim itu mirip dalam filosofi bermain, yaitu dominan menyerang.
”Ini laga besar, ujian besar juga bagi kami untuk menghadapi tim yang menurut saya terbaik di dunia pada saat ini. Momen ini (duel versus City) sangat dinantikan karena akan memberi tahu (posisi) di mana kami berada. Pastinya kemenangan akan penting untuk modal pertemuan berikutnya,” kata Arteta dikutip dari REUTERS.
Arsenal Baru Sekali Menang Atas City
Sejak diasuh Arteta, Arsenal baru sekali menang atas City dari tujuh kali pertemuan. Satu-satunya kemenangan itu terjadi di ajang Piala FA pada Oktober 2020. Sisanya, Arsenal selalu kalah, termasuk saat dilumat City, 0-5, dalam lawatan terakhirnya ke Stadion Etihad pada Agustus 2021 lalu.
Bagi Guardiola, laga nanti bukan hanya tentang gengsi. Sang Manajer City sangat terobsesi dengan Arsenal dalam beberapa bulan terakhir. Ia ikut bangga dengan capaian Arteta, mantan asistennya sekaligus sahabat senegara asal Spanyol. Guardiola juga tertantang karena punya rival baru. City tidak lagi melulu bersaing dengan Liverpool yang performanya tengah anjlok.
Guardiola bakal bak becermin ketika menghadapi Arsenal nanti. Timnya dengan Arsenal mirip. Mereka sama-sama suka membangun serangan dari lini belakang dan menekan dengan garis pertahanan tinggi. Namun, pendekatannya agak berbeda. Guardiola lebih condong ke penguasaan bola sebanyak mungkin, sementara Arteta mengutamakan transisi tempo tinggi.
Hubungan hangat kedua manajer juga akan menambah bumbu duel di Etihad. Arteta mengaku lebih memilih berduel dengan manajer lain. ”Saya selalu mengharapkan yang terbaik darinya (Guardiola). Jadi, aneh menantangnya,” lanjutnya.
Menarik untuk melihat pendekatan Arteta di laga nanti. Kemenangan satu-satunya Arsenal atas City diraih ketika sang manajer menerapkan permainan pragmatis, yaitu bertahan dengan lebih banyak blok rendah. Dalam pertemuan terakhir, Arsenal berani meladeni permainan terbuka City, tetapi harus kalah 1-2 akibat gol pada menit-menit akhir. (*)
Editor : Fajri Sunaryo









