Kabar Politik

Dewan Minta Pemprov Antisipasi Kelangkaan Tabung Oksigen di Kaltim Seiring Lonjakan Covid-19

Loading

Dewan Minta Pemprov Antisipasi Kelangkaan Tabung Oksigen di Kaltim Seiring Lonjakan Covid-19
Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin mengingatkan pemprov agar mengantisipasi kelangkaan tabung oksigen di tengah pandemi. (Devi Nila Sari/Akurasi.id)

Dewan Minta Pemprov Antisipasi Kelangkaan Tabung Oksigen di Kaltim Seiring Lonjakan Covid-19. Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin tidak ingin kasus kelangkaan yang terjadi di Yogyakarta dan Tangerang sampai terjadi juga di Kaltim.

Akurasi.id, Samarinda – Meningkatnya angka terkonfirmasi positif Covid-19 secara nasional memberikan dampak tersendiri bagi ketersediaan tabung oksigen. Masyarakat banyak memburu tabung oksigen maupun isi ulangnya sebagai antisipasi keluarga yang terpapar Covid-19 dan memerlukan alat bantuan pernafasan. Hal itu menyebabkan tabung oksigen beserta isi ulangnya menjadi langka di pasaran.

Menyikapi hal ini, Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin menyatakan, telah meminta kepada pemprov untuk selalu siaga mengantisipasi sarana dan prasarana yang berkaitan dengan Covid-19. “Kami telah meminta pemprov untuk mengassessment setiap level kenaikan atau penurunan di setiap kabupaten/kota, termasuk sarana dan prasarananya,” katanya.

Selain itu, anggota DPRD Kaltim Fraksi Partai Golkar ini juga mengimbau pemerintah daerah, untuk menyediakan opsi sebagai antisipasi penuhnya ruang perawatan Covid-19. Mengingat lonjakan pasien terkonfirmasi Covid-19 di Kaltim membuat beberapa rumah sakit rujukan mengalami full kapasitas maupun tenaga kesehatan.

Jasa SMK3 dan ISO

“Sebagai langkah antisipasi kalau seandainya di Balikpapan RSUD Kanujoso Djatiwibowo penuh. Harapan kami RSUD Beriman Balikpapan juga menjadi rumah sakit tempat rujukan pasien Covid-19,” tuturnya.

Kemudian, ia juga memaparkan embarkasi asrama haji di Batakan dapat diarahkan menjadi alternatif menampung pasien isolasi mandiri atau beberapa kasus orang tanpa gejala (OTG).

“Saya pikir mau tidak mau, termasuk untuk mengantisipasi kelangkaan oksigen. Harapannya pemerintah daerah juga mengantisipasi hal itu, jangan sampai terjadi kelangkaan seperti yang terjadi di Yogyakarta dan beberapa kabupaten/kota di Tangerang,” ucapnya.

Kendati demikian, ia menyebut, berdasarkan informasi yang diperoleh pihaknya untuk sementara stok oksigen di Kaltim masih aman. Disaat bersamaan, Salehuddin berharap agar lonjakan kasus pandemi yang terjadi selama beberapa pekan terakhir, segera mengalami penurunan. Pasien yang telah terkonfirmasi positif segera sembuh dan dapat kembali ke keluarga masing-masing dalam keadaan sehat.

Mengingat selama 2021 terjadi lonjakan kasus positif tidak hanya di Kaltim, namun seluruh provinsi di Indonesia. Untuk menjadi catatan, kasus terkonfirmasi positif di Kaltim per Ahad (11/7/2021) mengalami kenaikan dengan total harian sebanyak 1.134 kasus. Hal ini membuat setiap kabupaten/kota di Kaltim diselimuti zona merah. “Mudah-mudahan minggu depan ada proses penurunan lonjakan,” pungkasnya. (*)

Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Dirhanuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button