Kebun Raya Samarinda “Beralih Fungsi” Jadi Tempat Mesum, Nyabu hingga Pesta Miras


Kebun Raya Samarinda “Beralih Fungsi” Jadi Tempat Mesum, Nyabu hingga Pesta Miras. Dari hasil patroli pihak FKPM dan kepolisian setempat, mendapati sejumlah kondom bekas pakai, botol sisa nyabu, pakaian dalam wanita hingga puluhan botol bekas miras.
Akurasi.id, Samarinda – Keberadaan Taman Borneo atau eks Kebun Raya Samarinda sedianya dijadikan tempat rekreasi serta liburan. Tapi hal sebaliknya justru terjadi. Keberadaan Taman Borneo justru disalahgunakan sejumlah oknum tak bertanggung jawab untuk berbuat maksiat. Ya, di pintu keluar Taman Borneo, diam-diam ternyata dijadikan lokasi berpesta miras hingga berbuat mesum.
Hal itu diketahui saat Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Kelurahan Tanah Merah melakukan patroli bersama jajaran kepolisian dan TNI di Taman Borneo pada Jumat (21/5/2021) lalu. Dari patroli di kebun raya yang berlokasi di Jalan Poros Samarinda-Bontang itu didapati banyak sisa-sisa botol miras, bekas kondom sisa pakai, dan alat hisap narkoba atau sabu (bong).
“Awal informasi kami dapat dari masyarakat sekitar, yang resah atas kegiatan kumpul-kumpul anak muda di area pintu keluar Kebun Raya Samarinda (Taman Borneo). Saat kami cek, kami memang menemukan puluhan botol miras, kondom, dan bong yang telah habis pakai,” ungkap Ketua FKPM Tanah Merah Syarif Setiadi saat dihubungi, Minggu (23/5/2021).
Syarif menerangkan, sebelumnya juga pihaknya dalam kegiatan patroli beberapa pekan sebelumnya, di tempat yang sama menemukan pakaian dalam wanita berupa celana dalam dan bra.
“Di situ kan tempatnya gelap, tak ada penerangan. Kondisinya banyak semak belukar. Ke depan akan kami pasang lampu secara mandiri. Soalnya kami juga sudah mengajukan ke Dishub Provinsi Kaltim, tapi enggak dapat tanggapan,” terangnya.
Lebih lanjut Syarif menyebut, ada tiga tempat di Kelurahan Tanah Merah yang kerap dijadikan tempat mesum dan kumpul-kumpul anak muda. Dua diantaranya yakni di kuburan Cina dan pemakaman Covid-19.
“Kalau yang di kuburan Cina dan pemakaman Covid-19 sudah jarang terlihat, karena sering kami lakukan patroli. Tapi yang di Kebun Raya Samarinda (Taman Borneo) ini sepertinya jadi markas baru anak muda dalam melakukan tindakan negatif,” tutup Syarif.
Dihubungi terpisah, Kapolsek Sungai Pinang, Kompol M Jufri Rana melalui Kanit Reskrim Polsek Sungai Pinang, Iptu Iptu Akhmad Wira mengatakan, atas temuan barang-barang tersebut pihaknya akan rutin menggelar patroli di kawasan yang biasa dijadikan destinasi warga Samarinda itu.
“Ke depan kami akan rutin melakukan pengecekan di kawasan itu, bersama teman-teman dari FKPM dan Babinsa setempat. Agar tidak memberikan ruang bagi mereka yang ingin berbuat hal-hal negatif,” jelas perwira berpangkat balok emas dua itu.
Selain itu, Iptu Wira mengimbau, agar masyarakat setempat yang mendapati aktivitas anak muda yang meresahkan di wilayah Tanah Merah dapat segera menghubungi pihak kepolisian untuk dapat ditertibkan.
“Sebagai tindak menciptakan keamanan di wilayah Tanah Merah, kami imbau masyarakat berperan aktif menginformasikan hal-hal yang menimbulkan gangguan keamanan di sana,” tutup Wira. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin