
![]()
Akurasi.id – Sebanyak 10 dari 22 jenazah korban kebakaran gedung Terra Drone di kawasan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, telah berhasil diidentifikasi oleh tim DVI RS Polri Kramat Jati.
Proses identifikasi dilakukan sejak jenazah mulai diterima pada Selasa (9/12/2025), setelah kebakaran hebat yang menewaskan puluhan orang tersebut.
Kepala RS Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri, Brigjen Pol Prima Heru, menyampaikan bahwa terdapat total 22 kantong jenazah yang masuk ke rumah sakit. Hingga Rabu (10/12/2025), tim DVI telah memeriksa 20 kantong jenazah dan menggelar dua kali sidang rekonsiliasi.
“Semalam telah dilaksanakan sidang rekonsiliasi dan dinyatakan teridentifikasi tiga orang. Pagi ini kami kembali melakukan rekonsiliasi dan memutuskan tujuh jenazah telah berhasil diidentifikasi. Totalnya ada 10 jenazah,” ujar Brigjen Prima Heru dalam konferensi pers.
Daftar 10 Korban yang Berhasil Diidentifikasi
Karo Dokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman Eddy Purnama, merinci identitas 10 korban yang telah teridentifikasi:
Pariyem (31), perempuan, Lampung Barat
Ninda Tan (32), perempuan, Serpong Utara, Tangerang Selatan
Muhammad Arief Budiman (24), laki-laki, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan
Muhammad Apriyana (40), laki-laki, Sudimara Jaya, Tangerang Selatan
Della Yohana Simanjuntak (22), perempuan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
Nasaeliya Sabita Nuraziza (27), perempuan, Tanah Abang, Jakarta Pusat
Atiniah Isnaini Rasyidah (18), perempuan, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur
Rufaidha Latifunnisa (22), perempuan, teridentifikasi melalui sidik jari, catatan medis, dan properti
Novia Nurwana (28), perempuan, teridentifikasi melalui sidik jari, gigi, medis, dan properti
Yoga Valdier Yaseer (28), laki-laki, teridentifikasi melalui sidik jari, gigi, medis, dan properti
Penyebab Kematian: Keracunan Gas CO dan Luka Bakar
Brigjen Nyoman Eddy menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium mengarah pada penyebab kematian berupa terhirupnya asap pekat serta gas karbon monoksida (CO).
“Hasil lab menunjukkan kadar karbon monoksida tinggi. Gas ini sangat beracun karena menghalangi tubuh menghirup oksigen. Selain itu, para korban juga mengalami luka bakar derajat 2,” ungkapnya.
Beberapa jenazah mengalami kerusakan fisik akibat luka bakar sehingga proses identifikasi harus dilakukan melalui gigi, struktur tulang, hingga properti yang menempel di tubuh korban.
Penyelidikan Penyebab Kebakaran Masih Berlanjut
Sementara itu, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Dugaan awal menyebut adanya baterai drone di lantai 1 yang meledak dan memicu api cepat menjalar ke ruangan lain.
Polisi terus melakukan pendalaman serta mengumpulkan bukti guna memastikan penyebab utama kebakaran yang menewaskan 22 orang tersebut.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy









