HeadlineTrending

AS Umumkan Kasus Pertama Varian Omicron

Loading

AS Umumkan Kasus Pertama Varian Omicron
Sejumlah warga di sekitar Rumah Sakit Mount Sinai di Manhattan, New York City, Amerika Serikat, memberikan dukungan terhadap petugas medis, Senin (13/4). (Reuters/Mike Segar)

Akurasi.idAmerika Serikat mengumumkan kasus pertama varian Omicron pada Rabu (1/12). Disebutkan pasien itu memiliki riwayat perjalanan ke Afrika Selatan. Selain itu, pasien itu telah menerima dua dosis lengkap vaksin COVID-19. Tapi tidak dijelaskan rinci vaksin apa yang ia terima.

“Pasien itu telah divaksinasi lengkap tetapi tidak mendapat suntikan booster,” kata pakar penyakit menular AS, Dr. Anthony Fauci, dikutip dari Reuters, Kamis (2/12).

Fauci menuturkan, pasien itu memiliki gejala ringan. Ia baru tiba di AS pada 22 November setelah melakukan perjalanan ke Afrika Selatan. Ia dinyatakan positif COVID-19 tujuh hari berselang. Dan ini menjadi kasus pertama varian omicron di AS.

“Orang itu dalam karantina sendiri dan semua kontak dekat pasien telah dites negatif sejauh ini,” ucap dia.

Jasa SMK3 dan ISO

Fauci menjelaskan, Kementerian Kesehatan AS masih terus meneliti varian Omicron ini. Setidaknya, diperlukan waktu dua minggu atau lebih untuk mengetahui apakah varian ini lebih berbahaya dari varian Delta.

“Kami tidak memiliki informasi yang cukup saat ini. Tapi dari pemeriksaan profil molekuler varian ini menunjukkan mungkin lebih menular, dan mungkin menghindari beberapa perlindungan vaksin,” ucap Fauci.

“Tetapi kita tidak tahu sekarang. Kita harus siap bahwa akan ada pengurangan (efektivitas) dalam perlindungan vaksin,” tutur dia.

Varian Omicron pertama kali ditemukan di negara bagian Afrika Selatan pada 24 November 2021. Ketika itu, Afrika Selatan yang keseluruhan wilayahnya didominasi varian Delta, menemukan mutasi asing yang lebih menular.

Per Rabu (1/12) petang WIB, sebanyak 24 negara dan wilayah (teritorial) di seluruh dunia mengumumkan penemuan varian B11529 ini, mulai dari benua Amerika hingga Australia.

WHO kemudian menetapkan varian Omicron sebagai varian berbahaya atau Variant of Concern (VoC) karena memiliki mutasi yang banyak dan mengkhawatirkan. (*)

Editor: Redaksi Akurasi.id
Sumber: Kumparan.com

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button