Birokrasi

Disdukcapil Goes to School di SMAN 2 Bontang, Target Rekam KTP-El 155 Siswa

Loading

disdukcapil bontang

disdukcapil Goes To School
Proses perekaman KTP-El di SMAN 2 Bontang. (Suci Surya Dewi/Akurasi.id)

Akurasi.id, Bontang – Secara bergiliran, sebanyak 155 siswa berbondong-bondong memadati ruangan di lantai 2 SMAN 2 Bontang. Rupanya mereka mengantri untuk melakukan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (KTP-El) oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bontang.

baca juga: Disdukcapil Bontang Terima Bantuan Alat Rekam dan Printer Cetak KTP-El

Disdukcapil Goes to School merupakan sebuah kegiatan jemput bola perekaman KTP-El yang bertujuan menjaring siswa usia pemula di sekolah. Akan berlangsung selama 2 hari, program tahunan ini dilaksanakan di SMAN 2 Bontang pada Rabu (19/2/20) dan Kamis (20/2/20) mendatang di SMKN 1 Bontang.

Setiap siswa dihimbau untuk membawa berkas sebagai syarat melakukan perekaman KTP-El. Di antaranya membawa fotokopi kartu keluarga (KK), fotokopi akta kelahiran, dan fotokopi ijazah terakhir. Usai menyerahkan berkas, siswa menunggu sembari mendengarkan sosialisasi terkait kebijakan administrasi penduduk (adminduk) bagi penduduk usia pemula.

Jasa SMK3 dan ISO

Sosialisasi diisi 2 narasumber dari Disdukcapil Bontang, yakni Mohamad Karnadi selaku Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Ismail sebagai Kabid Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) dan Pemanfaatan Data. Kemudian siswa yang dipanggil satu per satu langsung melakukan perekaman sidik jari, rekam iris mata, foto KTP-El, dan tanda tangan.

Dalam sosialisasinya disebut bahwa jika para siswa ini sudah memiliki KTP-El menjadi bukti identitasnya diakui negara. Sejak 2009, pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah mencanangkan mengganti KTP siak menjadi KTP-El. Bedanya jika dahulu setiap orang memiliki KTP siak bisa terjadi dobel atau data ganda, dengan KTP-El sekarang ini maka warga hanya memiliki nomor induk akan dijamin ketunggalan datanya.

“KTP-El bisa digunakan di seluruh wilayah Indonesia. Manfaat KTP-El intinya agar warga masyarakat mudah untuk mendapatkan layanan publik, contohnya sebagai syarat mengurus kartu jaminan kesehatan seperti BPJS, paspor, SIM, dan juga sebagai syarat untuk menggunakan hak pilih dalam pilkada, dan sebagainya,” kata Mohamad Karnadi saat sosialisasi dihadapan siswa.

disdukcapil Goes To School
Sembari menunggu, siswa mendengarkan sosialisasi terkait KTP-El oleh 2 narasumber dari Disdukcapil Bontang. (Suci Surya Dewi/Akurasi.id)

Kepala Disdukcapil Bontang Yuliatinur melalui Kepala Seksi (Kasi) PIAK Disdukcapil Bontang Muhammad Thamrin mengatakan perekaman KTP-El di SMAN 2 Bontang targetnya sebanyak 155 siswa dengan target perekaman siswa yang berusia mulai 16 dan 17 tahun atau tahun kelahiran 2002/2003. Siswa tersebut ada yang berasal dari kelas X, XI, dan XII.

“Jadi hari ini yang berusia 16 tahun juga kami lakukan perekaman, agar ketika nanti mereka sudah 17 tahun sudah bisa langsung dilakukan pencetakan KTP-El,” ujarnya kepada Akurasi.id, Rabu (19/2/20).

Sementara Siswa yang sudah berusia 17 tahun dan baru melakukan perekaman hari ini, Thamrin menyebut nanti bisa langsung mendapatkan KTP-El. Setelah dicetak nantinya KTP-El akan langsung diserahkan Disdukcapil Bontang ke pihak sekolah.

“Kami lakukan kegiatan jemput bola ini ke sekolah agar para siswa tidak perlu minta izin keluar utk perekaman dan juga nanti kalau sudah kami cetak, kami yang akan mengantar ke sekolah,” bebernya.

Thamrin menyebut Disdukcapil Goes to School mendapat sambutan baik dari pihak sekolah. Sehingga siswa tidak perlu lagi izin beralasan keluar sekolah untuk membuat KTP-El. Pasalnya jika siswa keluar sekolah tanpa pengawasan orangtua dan guru maka berisiko terjadi hal buruk pada siswa.

“Ini lebih efektif, siswa tidak perlu keluar,” jelasnya.

Kegiatan tahunan tersebut kali ini menurunkan 9 pegawai Disdukcapil Bontang. Yakni 3 orang sebagaiTim  teknis operator, 2 orang petugas administrasi, dan 2 orang pendamping dan 2 orang selaku narasumber.

Thamrin menyebut tidak ada kendala selama proses perekaman KTP-El. Jika ada kendala misalnya hanya ada beberapa siswa yang datanya tidak sinkron. Misalnya ada nama di akta kelahiran berbeda dengan di ijazah dan kartu keluarga sehingga perlu dilakukan penyesuai terlebih dahulu.

“Jika ada yang tidak sesuai kami beri waktu  untuk memperbaiki datanya terlebih dahulu. Selain itu, ada siswa yang datanya berasal dari luar Bontang kami tidak bisa akomodir untuk perekam KTP-El,” jelasnya.

Waka Kesiswaan SMAN 2 Bontang Silam Lestari Widodo menyambut baik adanya kegiatan  Disdukcapil Goes to School. Adanya program tersebut meminimalisir siswa ijin ke luar sekolah sehingga berisiko terjadi hal tidak diinginkan di jalan.

“Menurut kami ini langkah yang bagus. Lebih baik mereka meninggalkan pelajaran sebentar dan bergiliran merekam KTP-El di sekolah. Jadi tidak perlu keluar sekolah,” tuturnya.

Begitu pula salah satu siswa kelas XII asal SMAN 2 Bontang yang juga mendukung adanya Disdukcapil Goes to School ini. Laki-laki bernama lengkap Gilbert Nickola Mauregar ini mengaku saat ini tengah sibuk mempersiapkan diri menjelang Ujian Nasional (UN). Dengan adanya program jemput bola Disdukcapil menurutnya memudahkan siswa mengurus KTP-El.

“Biasanya ijin mau keluar keluar sekolah jadi ribet. Menurut saya bagus dan prosesnya mudah,” pungkasnya. (*)

Penulis/Editor: Suci Surya Dewi

Artikel Terkait

Back to top button