Di Tengah Penolakan, IPSB dan Iploktar Senada Dukung Pelabuhan Loktuan Layani Bongkar Muat Batu Bara


Di tengah penolakan, IPSB dan Iploktar senada dukung Pelabuhan Loktuan layani bongkar muat batu bara. Di antara alasan mereka mendukung, karena dengan dibukannya Pelabuhan Loktuan melayani bongkar muat baru bara, maka peluang terciptanya lapangan kerja baru akan semakin terbuka bagi warga setempat.
Akurasi.id, Bontang – Wacana menjadikan Pelabuhan Loktuan Bontang sebagai tempat bongkar muat batu bara menuai pro kontra. Ada yang menerima. Ada juga yang menolak. Mereka sama-sama memiliki argumen atas sikap yang mereka pegang. Baik itu karena asas manfaatnya maupun karena kekhawatiran mereka membawa dampak pada lingkungan sekitar.
Di tengah penolakan yang muncul, setidaknya ada 2 kelompok masyarakat di Loktuan yang justru memberikan dukungannya agar Pelabuhan Loktuan melayani kegiatan bongkar muat batu bara. Kedua kelompok itu yakni Ikatan Pemuda Selambai Berkarya (IPSB) dan Ikatan Pemuda Lok Tuan Rawa (Iploktar).
Ketua IPSB Adi berujar, bahwa mereka mendukung rencana itu karena menilai akan dapat mengangkat perekonomian warga sekitar. Potensi lapangan kerja baru di pelabuhan bisa bertambah. Apalagi perusahaan terkait sudah menyatakan komitmen memberdayakan warga sekitar jika ada kebutuhan tenaga kerja atas muatan batu bara.
“Kalau ada perusahaan baru, kan ekonomi masyarakat sekitar bisa lebih meningkat. Toh perusahaan itu sudah berjanji menggunakan jasa masyarakat sekitar,” ucapnya, Senin (08/03/2021) lalu.
Jika nantinya rencana tersebut sudah terealisasi, sambungnya, dia meminta agar perusahaan memperhatikan betul kondisi lalu lintas di jalur yang dilewati kendaraan pengangkut batu bara. Sesuai jadwal operasi yang ditentukan yakni pukul 21.00 hingga 06.00 Wita.
“Kekhawatiran kami sebenarnya cuman di lalu lintas, karena itu menyangkut nyawa orang. Jangan sampai dilanggar oleh perusahaan. Kami sudah tegas meminta agar perusahaan tidak melanggar apa yang jadi komitmen mereka,” katanya.
Hal serupa juga disampaikan Ketua Iploktar Ikram. Menurutnya, selain membantu menyerap tenaga kerja lokal nantinya, kehadiran perusahaan batu bara di pelabuhan dapat membawa dampak positif lainnya bagi warga sekitar. Misalnya saja bantuan CSR perusahaan dalam bentuk pembangunan atau pemberdayaan.
“Kemarin pihak perusahaan sudah datang menemui warga. Salah satu janjinya yakni memberikan bantuan beras sebanyak 3 ton setiap bulan. Tentu hal itu sangat bermanfaat bagi masyarakat kurang mampu di sini,” sebutnya.
Ia meminta agar masyarakat Bontang tidak terlalu cepat memberikan stigma negatif tentang rencana tersebut. Menurutnya, perusahaan terkait harusnya diberikan kesempatan baru bisa dinilai seberapa besar asas manfaat yang diberikan kepada masyarakat.
“Jangan terlalu cepat menilai, biarkan saja berjalan dulu. Kalaupun nantinya lebih banyak dampak negatifnya, kami sendiri yang akan menghentikan kegiatan itu,” katanya
Sementara itu, Ketua RT 01, Kelurahan Loktuan, Arifin menyatakan, sebelumnya warga di tempatnya lebih banyak yang menolak. Itu dikarenakan, masyarakat kurang tahu mekanisme kerja kegiatan muat batu bara. Serta terlalu percaya pada stigma negatif yang dimunculkan di media sosial.
“Kalau bisa perusahaan lebih gencar sosialisasi, agar masyarakat tidak salah paham. Toh kegiatan ini saya pikir banyak mendatangkan hal bermanfaat, jadi harusnya didukung,” pungkasnya. (*)
Penulis: Pewarta
Editor: Dirhanuddin