PariwaraRagam

Berikan Pelayanan Terbaik, BPJS Ketenagakerjaan Jamin Pemasangan Protese Tangan Robotik Pekerja Yang Alami Kecelakaan Kerja

Loading

Memberikan fasilitas-fasilitas terbaik bagi peserta jaminan sosial merupakan fokus BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga jika risiko terjadi, pekerja akan langsung tertangani dengan optimal.

Akurasi.id, Bontang – Risiko kecelakaan kerja dapat menimpa siapa saja dan kapan saja. Seorang pekerja bernama Eko Suryanto yang bekerja sebagai operator maintenance di PT. Sinar Agung Selalu Sukses yang sedang membersihkan mesin conveyor, mengalami kecelakaan yang mengakibatkan tangannya tergilas roda conveyor. Akibat kejadian itu tangan Eko Suryanto harus diamputasi.

Eko Suryanto yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) mendapatkan perawatan kecelakaan kerja sampai dirinya sembuh. Sekaligus mendapat bantuan protese tangan robotik atau filly hand tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) bersama Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo dan juga Direktur Utama Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Sutopo Patria Jati melihat langsung pemasangan protese tangan robotik tersebut di rumah sakit RSND, Semarang, Jumat (3/6/2022).

Jasa SMK3 dan ISO

Anggoro Eko Cahyo dalam keterangannya mengatakan, kehadirannya di Semarang tersebut untuk menyaksikan langsung bagaimana proses pemasangan hingga penggunaan filly hand yang merupakan hasil inovasi dan karya terbaik anak-anak bangsa.

“Kita perlu mengapresiasi Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND), yang telah banyak membuat protese untuk membantu masyarakat yang membutuhkan alat-alat bantu. Ini akan menambah semangat dan motivasi pasien kecelakaan kerja dalam menjalani kehidupannya ke depan,” jelas Anggoro.

BPJS Ketenagakerjaan: Memberikan Fasilitas Terbaik Merupakan Fokus BPJAMSOSTEK

Filly hand ialah inovasi yang para ahli di Universitas Diponegoro kembangkan. Tangan palsu jenis ini memiliki sejumlah keunggulan yakni mudah dalam mengoperasikan, harganya jauh lebih murah dan 90 persen suku cadangnya tersedia di dalam negeri.

RSND sendiri merupakan salah satu rumah sakit kerja sama BPJS Ketenagakerjaan yang menangani kecelakaan kerja yang biasa masyarakat kenal dengan Pusat Pelayanan Kecelakaan Kerja (PLKK). “Ini merupakan salah satu fokus kami untuk memberikan fasilitas-fasilitas terbaik bagi peserta. Sehingga jika risiko terjadi, pekerja akan langsung tertangani dengan optimal,” ungkapnya.

Selanjutnya, Eko Suryanto yang terlihat semangat dan antusias saat mendapatkan filly hand menyampaikan, bahwa ia tetap mensyukuri apapun yang terjadi dalam hidupnya walaupun itu merupakan sebuah cobaan.

“Saya sangat berterima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan yang sejak awal sangat membantu. Saya berterima kasih dan bersyukur banget walaupun kehilangan tangan satu tapi masih di beri kesempatan untuk hidup,” ucap Eko.

Wagub Jawa Tengah Taj yasin Maimoen Ingatkan Pentingnya Perlindungan Jaminan Sosial

Sementara itu Wagub Gus Yasin kembali mengingatkan, akan pentingnya perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi setiap profesi pekerjaan. Ia siap bersinergi untuk mensosialisasikan manfaat dari semua program BPJAMSOSTEK.

“Kami berharap masyarakat juga aware terhadap ini. Masih banyak loh seperti nelayan dan petani, juga memiliki risiko yang sampai saat ini masih minim. Mereka ini benar-benar memikirkan bagaimana nanti bila mengalami kecelakaan kerja dan seterusnya. Dari pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan atas nama pribadi, ayok bareng-bareng kita sosialisasikan ini. Yuk kita jaga diri kita masing-masing ikut ke BPJS Ketenagakerjaan,” pungkas Gus Yasin.

Senada dengan Gus Yasin, Kepala BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Bontang Ramdani berharap, seluruh kalangan pekerja/mata pencaharian di wilayah Kota Bontang bisa terlindungi dari risiko pekerjaan.

“Kami di sini selalu menyampaikan pentingnya keikutsertaan dalam program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Tidak hanya tenaga kerja di perusahaan-perusahaan, tetapi pekerja informal seperti nelayan, pedagang hingga penyedia jasa kurir/ojek yang jumlahnya tidak sedikit di Kota Bontang ini. Karena risiko pekerjaan itu bisa terjadi kepada siapa saja,” ucapnya. (*)

Penulis: Pewarta

Editor: Devi Nila Sari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button