EkonomiHeadlineRagam

BI Proyeksikan Ekonomi Kaltim Terus Menguat Hingga Akhir Tahun

Loading

BI Kaltim memperkirakan pertumbuhan ekonomi Kaltim terus menguat hingga akhir tahun. Hal ini turut didorong produksi batu bara dan musim panen komoditas pertanian yang terus membaik.

Akurasi.id, Samarinda Bank Indonesia Kaltim memproyeksikan perekonomian Kaltim terus menguat hingga akhir tahun. Hal ini terlihat dari tren pertumbuhan ekonomi Kaltim yang terus positif hingga triwulan III 2022.

Pertumbuhan ekonomi Kaltim tercatat tumbuh sebesar 5,28 persen secara tahunan (year on year/yoy). Menguat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,28 yoy.

“Pertumbuhan positif ini terjadi seiring terkendalinya kasus Covid-19. Sehingga, berdampak akan peluang peningkatan mobilitas masyarakat dan kegiatan ekonomi daerah,” terang Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur Ricky Perdana Gozali di Samarinda.

Jasa SMK3 dan ISO

Ia menjelaskan, capaian peningkatan ekonomi Kaltim triwulan III 2022 berumber dari hampir seluruh sektor utama. Lapangan usaha (LU) pertambangan yang memiliki pangsa pasar 55,79 persen dari total PDRB Kaltim tumbuh 3,63 persen. Petumbuhan tersebut seiring dengan pengejaran target produksi batu bara oleh korporasi, tren acuan batu bara yang masih tinggi, serta peningkatan permintaan batu bara.

“Berakhirnya larangan ekspor CPO turut mendorong peningkatan kinerja industri pengolahan. Hal ini juga merupakan efek dari berlanjutnya proyek konstruksi multiyears (tahun jamak). Serta, musim panen komoditas pertanian yang turut mendorong kenaikan ekonomi Kaltim,” paparnya.

Hari Besar Keagamaan dan Tahun Baru Dorong Geliat Konsumsi Masyarakat

Oleh karena itu, BI Kaltim memprakirakan perekonomian pada triwulan IV akan kembali tumbuh positif. Selain karena adanya kelonggaran seiring terkendalinya Covid-19. Hal lain yang mendukung penguatan ekonomi triwulan IV 2022 adalah hari besar keagamaan dan menjelang tahun baru. Karena momen ini mampu mendorong konsumsi dan geliat ekonomi di masyarakat.

Menurutnya, perbaikan diprakirakan akan terus berlanjut seiring dengan semakin baiknya kinerja lapangan usaha utama. Yakni didorong oleh permintaan terhadap komoditas batu bara yang masih tinggi dan pengejaran produksi batu bara untuk mengejar target produksi sampai akhir tahun.

Selain itu, harga komoditas utama di Kaltim juga masih berada di level yang tinggi. Sehingga, diprakirakan korporasi akan cenderung memanfaatkan momentum harga tersebut.

“Perkiraan ini sejalan dengan hasil diskusi Bank Indonesia Kaltim dengan berbagai korporasi usaha. Terutama di sektor utama seperti pertambangan dan penggalian,” katanya. (*)

Penulis/Editor: Devi Nila Sari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button