Birokrasi

Belajar Offline dan Online, Sistem Pengajaran Pelatihan Menjahit Disnaker Bontang di Tengah Wabah

Loading

lpk ayulia
Para peserta saat mengikuti pengajaran offline di LPK Ayulia. (Akurasi.id/Yusva Alam)

Akurasi.id, Bontang – Selain pelatihan General Office Clerk, menjahit merupakan jurusan yang kembali dibuka pengajarannya setelah vakum beberapa minggu. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Bontang bekerja sama dengan LPK Ayulia kembali memulai pelatihan yang tertunda sejak Senin, (06/04/2020) kemarin.

baca juga:Pelatihan General Office Clerk Kembali Dimulai, Disnaker Ubah Sistem Pelatihan Sesuaikan Kondisi

Nurhayati, Instruktur Menjahit di LPK Ayulia menjelaskan, sebelum Bontang ditetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) wabah corona, sebanyak 23 peserta sudah sempat memulai pelatihan selama 6 hari. Namun karena Pemkot Bontang memberlakukan social distancing (pembatasan sosial), maka pelatihan dihentikan.

“Saat ini kami mulai kembali namun sistemnya menyesuaikan kondisi,” ujar Nurhayati.

Jasa SMK3 dan ISO

Dijelaskannya, dengan kondisi wabah seperti sekarang, 23 peserta tersebut dibagi menjadi 2 kelompok. Masing-masing kelompok ada yang berisi 11 orang ada 12 orang. Setiap harinya masing-masing kelompok mengikuti pelatihan offline setengah hari. Dari pagi sampai siang dan siang sampai sore. Sisa pelajaran menggunakan sistem online.

“Setelah belajar offline peserta kami beri tugas untuk dikerjakan secara online,” ungkap wanita berhijab tersebut.

Menurutnya, setiap peserta saat mengerjakan tugas di rumah masing-masing belum memerlukan mesin jahit. Banyak tugas yang diberikan tidak menggunakan mesin. Seperti membuat pola, menggunting kain, dan lain sebagainya.

“Mereka juga kami berikan pelajaran melalui video. Untuk dipelajari di rumah,” imbuhnya.

LPK Ayulia
Nurhayati, Instruktur LPK Ayulia (berdiri) tengah mengajarkan membuat pola kepada peserta. (Akurasi.id/Yusva Alam)

Di pelatihan level basic ini, para peserta mendapatkan materi dari dasar. Mulai dari pengenalan alat dan fungsinya, kemudian belajar mengoperasikan mesin dari yang manual sampai mesin modern, lalu belajar jalur benang, cara mengantisipasi jahitan rusak, membuat jahitan lurus, bengkok, hingga bulat, cara pengambilan ukuran, pembuatan pola dasar, sampai dengan mencontoh gambar dan cara pemecahan masalahnya.

“Peserta yang sama sekali tidak memiliki keterampilan menjahit pun bisa mempelajarinya,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Disnaker Bontang, Ahmad Aznem melalui Kasi Pelatihan Produktivitas dan Pemagangan, Dony Tanjung menambahkan, diharapkan dengan bekal keterampilan dasar yang diberikan ini, peserta sudah mulai dapat mencari kerja.

“Peserta pun harus rajin-rajin berlatih di rumah usai pelatihan sehingga keterampilannya terus meningkat,” ujar Dony. (*)

Penulis: Yusva Alam

Editor: Dirhanuddin

Artikel Terkait

Back to top button