PeristiwaTrending

Astronot NASA Terjebak di Luar Angkasa Akibat Masalah Boeing Starliner

Pesawat Boeing Starliner Mengalami Kebocoran Helium yang Tidak dapat Diatasi

Loading

Jakarta, Akurasi.id – Dua astronot NASA, Barry Wilmore dan Sunita Williams, saat ini terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setelah pesawat luar angkasa Boeing Starliner yang mereka tumpangi mengalami kebocoran. Mereka dijadwalkan kembali ke Bumi pada 14 Juni, namun kepulangan mereka tertunda akibat berbagai masalah teknis yang menimpa Starliner.

Kronologi Kejadian

Wilmore dan Williams berangkat ke ISS pada 5 Juni 2024 dan tiba sehari setelahnya. Misi mereka seharusnya hanya berlangsung selama delapan hari, tetapi kebocoran helium pada pesawat dan kegagalan beberapa mesin pendorong menyebabkan penundaan kepulangan. Pada 18 Juni, NASA mengumumkan bahwa kedua astronot harus tetap berada di luar angkasa untuk waktu yang lebih lama guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Masalah Teknis pada Starliner

Pesawat Boeing Starliner mengalami kebocoran helium yang tidak dapat diatasi. Selain itu, lima dari 28 mesin pendorong pesawat mati saat mendekati ISS, meskipun empat di antaranya berhasil dinyalakan kembali. Starliner membutuhkan sekitar tujuh jam helium untuk mendarat dengan aman di Bumi, namun saat ini pesawat hanya memiliki helium yang cukup untuk bertahan di luar angkasa selama beberapa hari.

Tindakan NASA dan Boeing

NASA dan Boeing telah menyatakan bahwa mereka memiliki cukup helium untuk menjaga keamanan kedua astronot saat meluncur melalui atmosfer Bumi. Namun, kepulangan mereka tetap ditunda untuk meninjau data lebih lanjut dari peluncuran pesawat. Manajer program kru komersial NASA, Steve Stich, mengatakan bahwa tim mereka memerlukan lebih banyak waktu untuk memastikan kesiapan pesawat sebelum dapat kembali ke Bumi.

Jasa SMK3 dan ISO

Sejarah dan Tantangan Boeing Starliner

Boeing Starliner telah menghadapi berbagai masalah operasional sejak awal pengembangannya. Uji terbang pertama tanpa awak pada akhir 2019 mengalami kesalahan pengkodean perangkat lunak, sementara uji terbang kedua pada 2022 menemukan masalah perangkat lunak tambahan dan beberapa pendorong pesawat. Boeing memiliki kontrak dengan NASA untuk tujuh penerbangan berawak ke ISS, namun saat ini masih ada enam penerbangan yang belum terlaksana.

Kompetisi dengan SpaceX

Situasi ini semakin memperburuk reputasi Boeing dibandingkan dengan SpaceX, yang telah berhasil menerbangkan kargo ke ISS selama bertahun-tahun dan menyelesaikan misi astronot pertamanya untuk NASA pada 2020. Jika NASA akhirnya harus meminta bantuan SpaceX untuk menjemput Wilmore dan Williams, ini akan menjadi pukulan besar bagi Boeing.

Keadaan yang menimpa Barry Wilmore dan Sunita Williams menjadi perhatian besar bagi komunitas internasional. NASA dan Boeing terus berupaya untuk menyelesaikan masalah ini dengan aman dan memastikan kedua astronot dapat kembali ke Bumi secepat mungkin. Kejadian ini juga menekankan pentingnya pengawasan dan peningkatan teknologi dalam misi luar angkasa di masa depan.(*)

Penulis: Ani
Editor: Ani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button