Apresiasi Petani BOSS YDBA dan PT PAMA Serahkan Mesin dan Rumah Penggilingan Padi


Akurasi.id, Bontang – Sebagai bentuk kepedulian kepada Komunitas Petani Padi Organik di Bontang, Binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) memberikan bantuan berupa 1 unit mesin penggilingan dan rumah penggilingan padi. Hibah tersebut diberikan untuk menambah semangat para petani yang selama ini menjadi mitra mereka dalam mengolah hasil pertanian secara organik.
Baca juga: Pertahankan Properda Emas 5 Tahun Berturut-turut, Pupuk Kaltim Komitmen Lebih Peduli Lingkungan
Kegiatan yang dilakukan secara virtual via Zoom Rabu (30/9/20) ini dihadiri Ketua Pengurus YDBA Sigit P Kumala, SRGS Division Head PT PAMA TH Puguh Sasetyo, Sekretaris Pengurus YDBA Ida R M Sigalingging, dan Deputi Project Manager PT PAMA Site PT Indominco Mandiri, Alfian Nasution.
Dalam sambutan acara, Ketua Pengurus YDBA, Sigit P Kumala menyampaikan harapan dari penyerahan apresiasi ini. Sigit berharap mesin penggilingan yang diberikan YDBA dan rumah penggilingan yang diberikan PAMA dapat dioptimalkan sebaik-baiknya.
“Semoga apa yang kami berikan dapat menghasilkan produk beras organik sebagai produk bernilai tambah yang nantinya dapat mengantarkan petani menjadi mandiri dan naik kelas dengan produknya,” ucapnya.
Selain itu SRGS Division Head PT Pamapersada Nusantara, TH Puguh Sasetyo menyampaikan, dengan adanya bantuan ini diharapkan dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan petani. Pasalnya selama ini petani membayar sewa untuk menggiling padi.
“Para petani bisa lebih irit dan dapat peningkatan perekonomian masyarakat, khususnya petani yang tergabung dalam Komunitas BOSS,” paparnya.
Komunitas Petani Padi BOSS yang diwakilkan oleh Mus Mulyadi selaku Koordinator Bidang Budidaya mengaku senang karena mendapatkan bantuan dari YDBA dan PT PAMA.
Mulyadi mengaku butuh waktu untuk meyakinkan para petani Konvensional menjadi Organik.
“Bagaimana perjalanan awal mula beralih menerapkan sistem tanam organik, tantangan dalam perjalanan tersebut, manfaat setelah beralih ke organik dan pencapaiannya setelah beralih menjadi petani padi organik,” terangnya.
“Namun setelah beralih menjadi petani organik, mereka memiliki kemampuan dalam memilih benih yang unggul, adanya peningkatan hasil panen, semakin kreatif dan aktif dalam budidaya, kompetensi teknis dan manajemen meningkat, serta turunnya penggunaan bahan kimia,” imbuhnya.
Mulyadi menyampaikan harapan atas apresiasi berupa mesin dan rumah penggilingan padi yang diberikan oleh YDBA dan PAMA. Dia berharap dapat meningkatkan kapasitas produksi, yang sebelumnya 100–200 kilogram gabah per jam menjadi 500 kilogram gabah per jam.
Kolaborasi YDBA & PAMA telah berjalan sejak tahun 2008, YDBA berkolaborasi dengan PAMA mendirikan LPB yang berperan dalam membina UMKM di tanah air. Salah satu LPB yang didirikan, yaitu LPB Pama Bessai Berinta di Bontang, Kalimantan Timur pada tanggal 6 Desember 2015.
Berbagai sektor UMKM dibina oleh LPB, salah satunya sektor pertanian padi yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Awalnya pertanian padi tersebut dilakukan secara konvensional, hingga akhirnya para petani mulai belajar dan menerapkan pertanian padi organik.
Melihat semangat dan komitmen para petani tersebut, YDBA bersama PAMA dan LPB Pama Bessai Berinta, mendirikan komunitas petani padi Borneo Organik Sehat Sejahtera (BOSS) pada 2018.
Saat ini komunitas tersebut telah memiliki 20 anggota yang tersebar di 7 desa Kecamatan Teluk pandan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Suci Surya Dewi