Kabar Politik

Anggota Tim Paslon Andi Harun-Rusmadi Diduga Dapat Perlakuan Intimidasi Saat Berikan Pelatihan

Loading

Anggota Tim Paslon Andi Harun-Rusmadi Diduga Dapat Perlakuan Intimidasi Saat Berikan Pelatihan
Rusmwati salah seorang anggota Pelatih Tim Pemenangan Paslon Nomor Urut 2 Andi Harun-Rusmadi diduga mendapatkan perlakuan intimidasi dari orang tak dikenal. (Muhammad Budi Kurniawan/Akurasi.id)

Anggota Tim Paslon Andi Harun-Rusmadi diduga dapat perlakuan intimidasi saat berikan pelatihan. Anggota tim pelatih yang dimaksud adalah Rusmwati. Perempuan berkerudung itu diduga mendapatkan perlakuan intimidasi dari orang tak dikenal.

Akurasi.id, Samarinda – Sejumlah anggota Relawan Paslon Nomor Urut 2, Andi Harun-Rusmadi diduga menjadi korban dari perlakuan intimidasi yang dilakukan sekelompok orang yang tak dikenal. Hal itu terjadi pada saat anggota Relawan Andi Harun-Rusmadi memberikan pelatihan kepada anggota pemantau TPS di salah satu rumah warga di Jalan Muso Salim, Gang 9, tepatnya di TPS 7 pada Jumat (4/12/2020) pukul 18.30 Wita.

Baca juga: Rilis Survei Pilkada Samarinda, JIP dan LSI Unggulkan Andi Harun-Rusmadi Dihampir Semua Lini

Salah seorang pelatih anggota pemantau TPS, Rusmwati mengatakan, saat kejadian ia dan kedua anggota lainnya sedang memberikan pelatihan kepada beberapa anggota TPS yang sudah terdaftar sebagai pengawas tim pemenangan.

Jasa SMK3 dan ISO

“Saya dan anggota lainnya tengah menjelaskan kepada anggota terkait mekanisme pemantauan di TPS, tiba-tiba orang yang enggak saya kenal datang dengan mendobrak pintu rumah anggota kami menggunakan kaki, dan melakukan intimidasi,” jelas Rusmwati saat di konfirmasi Jumat (4/12).

Lanjut dia, oknum yang tidak dikenalnya tersebut kemudian merekam kegiatan mereka, yang pada saat itu tengah membagikan gaji kepada anggota pemantau TPS. Dengan perlakuan kasar oknum tersebut menghamburkan uang gaji para anggota, dan menuduh pihak relawan melakukan politik uang.

“Pelatihannya sudah selesai, dan saat itu, kami lagi mendata anggota dan langsung menggaji mereka, namun oknum tersebut menghamburkan uang, dan memaksa kami membuka isi amplop dengan mengatakan ‘ini money politik”, ungkapnya.

Padahal saat itu Rusmwati telah menunjukkan surat mandat, untuk membuktikan kegiatan tersebut sesuai aturan dan arahan dari tim pemenang paslon nomor urut 2. Namun intimidasi itu tetap di lakukan.

“Tas saya dibongkar, dan sebagian uang gaji anggota kami hilang, selain itu anggota kami juga dapat perlakuan kasar oleh oknum itu dengan menarik tangan anggota kami,” ucapnya.

Selain itu, anggota tim pemenangan paslon lainnya yang mendapat intimidasi, yakni Wiwin. Ia yang datang membawa anaknya terkejut dengan perlakuan kasar para oknum tersebut. Ia sendiri pun tak mengenal mereka yang datang dengan gaya organ.

“Mereka tidak menyebutkan dari mana, dengan nada membentak, mereka menuduh kami melakukan money politik,” tuturnya.

Setelah melaporkan tindak intimidasi yang dilakukan oknum tersebut, ketiga anggota tim  pemenangan tersebut langsung menghubungi tim lainnya lantaran mendapatkan intimidasi. “Kami pun sudah melaporkan tindakan mereka ke kantor kepolisian,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button