
Jakarta ,Akurasi.id – Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, memimpin misa akbar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Kamis (6/9/2024). Dalam khotbahnya, Paus Fransiskus menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya perdamaian dan menjadi umat yang taat.
Paus Fransiskus memulai khotbahnya dengan menekankan pentingnya menjadi pendengar yang taat terhadap ajaran Tuhan. “Saudara dan saudari, janganlah kita lupa hal ini. Tugas pertama seorang murid bukanlah mengenakan jubah kerohanian yang sempurna secara luar atau melakukan hal-hal luar biasa atau mengerjakan usaha-usaha besar,” ujar Paus Fransiskus. Menurutnya, langkah pertama seorang umat Tuhan adalah menempatkan diri dalam mendengarkan satu-satunya sabda yang menyelamatkan, yaitu sabda Yesus.
Selain membahas kepatuhan umat terhadap ajaran Tuhan, Paus Fransiskus juga menyerukan pesan perdamaian. Ia menekankan bahwa umat tidak boleh lelah berbuat kebaikan meski kebaikan itu tidak selalu dibalas. “Saudara dan saudari, saya juga hendak berkata kepada Anda, kepada bangsa ini, kepada Nusantara yang mengagumkan dan beranekaragam ini. Janganlah lelah berlayar dan menebarkan jalamu, janganlah lelah bermimpi dan membangun lagi sebuah peradaban perdamaian. Beranilah selalu untuk mengimpikan persaudaraan,” lanjutnya.
Paus Fransiskus mengajak umat Katolik untuk terus memperlihatkan kasih dan kebaikan, serta menjadi pembangun perdamaian di tengah masyarakat. Dalam khotbahnya, ia juga menekankan pentingnya menghidupi sabda Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya mendengarnya. “Kita dipanggil untuk menghidupi sabda yang telah kita terima, bukan sekadar menjadi pendengar yang sia-sia dan menipu diri kita sendiri (Yak 1:22); untuk tidak mengambil risiko sekadar mendengar dengan telinga tanpa membuat sabda itu masuk ke dalam hati dan mengubah cara pikir kita, cara merasa, dan bertindak,” jelas Paus.
Paus Fransiskus juga mengutip Santa Teresa dari Kalkuta untuk memperkuat pesannya. “Ketika kita tidak memiliki apa pun untuk diberikan, hendaklah kita memberikan ketiadaan itu. Dan ingatlah, bahkan ketika kamu tidak menuai apa-apa, jangan pernah lelah menabur,” katanya, mengajak umat untuk terus berbuat baik tanpa lelah.
Di akhir khotbahnya, Paus Fransiskus mendorong seluruh umat Katolik di Indonesia untuk menjadi pembawa harapan dan perdamaian, seraya mengingatkan mereka akan tugas mereka untuk selalu mengikuti sabda Tuhan. “Dengan dibimbing oleh sabda Tuhan, saya mendorong Anda semua untuk menaburkan kasih, dengan penuh keyakinan menempuh jalan dialog, terus memperlihatkan kebaikan budi dan hati dengan senyum khas yang membedakan Anda untuk menjadi pembangun persatuan dan perdamaian,” tutupnya.
Misa akbar yang dihadiri ribuan umat ini berlangsung khidmat dan penuh haru. Pesan Paus Fransiskus diharapkan dapat menginspirasi umat Katolik di Indonesia untuk terus memperjuangkan perdamaian dan menjadi umat yang taat serta berbuat baik di masyarakat.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy