Trending

Identifikasi Varian Delta di Kaltim Tunggu Hasil Laboratorium Litbang di Jakarta

Loading

Identifikasi Varian Delta di Kaltim Tunggu Hasil Laboratorium Litbang di Jakarta
Kasus varian Delta kemungkinan besar sudah menyebar di Kaltim saat ini. (Ilustrasi)

Identifikasi Varian Delta di Kaltim Tunggu Hasil Laboratorium Litbang di Jakarta. Dugaan itu sedikit menguat, seiring melonjak drastisnya kasus Covid-19 di Tanah Benua Etam, sebutan Kaltim, dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan sudah ada 3 daerah masuk kategori PPKM Darurat.

Akurasi.id, Samarinda – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim menduga bahwa varian Delta telah memasuki wilayah Kaltim. Dugaan ini diperkuat oleh lonjakan drastis kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim selama beberapa pekan terakhir.

Di mana sejak awal Juni 2021 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim semakin meningkat. Menyusul wilayah Jawa dan Bali yang kini diketahui telah lebih dulu mengalami lonjakan kasus secara drastis dan telah terkonfirmasi dikarenakan varian Delta.

Menurut keterangan Kepala Dinkes Kaltim Padilah Mante Runa, kalau melihat tingginya daya penularan Covid-19 selama beberapa pekan terakhir terlihat bahwa ada ciri-ciri varian Delta. Hanya saja ia belum bisa memastikan hal ini lantaran belum adanya hasil penelitian dari laboratorium.

Jasa SMK3 dan ISO

“Tapi saya tidak bisa mengatakan kepastiannya. Kita tidak boleh mengatakan ini varian Delta karena hasil labnya belum ada. Kalau dilihat dari gejalanya ini memang mengerikan. Penularannya cepat dan ganas. Soalnya seperti Jawa dan Jakarta itu 90 persen sudah Delta. Kita tahu sendiri kan mobilisasi orang ke Jawa tinggi sekali,” terangnya belum lama ini.

Untuk mengidentifikasi keberadaan Covid-19 varian Delta yang disebut lebih berbahaya jika dibandingkan varian Covid-19 sebelumnya, Padillah mengaku, telah mengirimkan sejumlah sampel swab kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI pada awal Juni lalu. Hanya saja hingga saat ini Dinkes Kaltim belum menerima hasil analisis terhadap data pengurutan genom utuh atau whole genome sequencing (WGS) dari Jakarta.

Padahal, menurutnya, hasil analisis genom ini bisa diketahui 2 minggu setelah sampel dikirim. Namun, kini 6 minggu telah berselang, pihaknya pun belum dapat memastikan apakah varian Delta telah memasuki Kaltim lantaran belum menerima hasil yang akurat.

“Sejak 1 Juni kami sudah mengirimkan 400 data swab ke sana untuk melihat ini merupakan varian apa. Karena satu-satunya yang bisa memeriksa di Litbang Kemenkes Jakarta. Hasilnya biasanya 2 minggu, tapi ini sudah hampir 6 minggu kami belum menerima hasilnya,” tutur dia.

Dinkes Kaltim mengambil ratusan sampel yang dimaksud secara random dari orang-orang yang dianggap mencurigakan. Selain itu, data tersebut juga diambil dari beberapa klasifikasi sampel yang berbeda-beda.

“Sampelnya diambil secara random dengan klasifikasi yang beragam. Seperti dari orang-orang yang sudah pernah divaksin, entah itu orang tua atau yang masih muda, dan beberapa klasifikasi lainnya,” pungkasnya. (*)

Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Dirhanuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button