Kabar PolitikTrending

Jika Jadi Bupati, Mahyunadi Yakin Bisa Bawa Akselerasi Pembangunan Kutim hingga Tiga Kali Lipat

Loading

mahyunadi bupati kutim
Calon Bupati Kutim Mahyunadi saat berdialog dengan masyarakat meyakinkan jika dia mampu membawa Kutim ke arah pembangunan yang lebih baik lagi. (Dirhan/Akurasi.id)

Akurasi.id, Sangatta – Keseriusan Mahyunadi untuk maju pada perhelatan Pemilihan Bupati (Pilbup) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) 2020 ini, tampaknya benar-benar cukup serius. Keinginan itu salah satunya diutarakan Mahyunadi saat bertemu masyarakat di Jalan Dayung, Teluk Lingga, Kecamatan Sangatta Utara, Jumat (7/3/20) malam.

baca juga: Demokrat dan PDI Perjuangan Beri Isyarat Koalisi Mahyunadi-Ordiansyah di Pilkada Kutim 2020

Pada kesempatan itu, Mahyunadi tidak hanya menjadi sarana silaturahmi antara dirinya dan masyarakat, tetapi juga sekaligus memaparkan sejumlah pertimbangan atas pilihan politiknya maju sebagai calon bupati Kutim. Salah satunya, karena dia merasa cukup prihatin dengan mandeknya pembangunan.

Hal itu sekaligus dia utarakan menjawab pertanyaan salah seorang warga yang hadir pada kesempatan itu. Kepada Mahyunadi, warga tersebut menyampaikan keprihatinannya atas kondisi Jalan Kabo Jaya di Desa Swarga Bara yang kondisinya kini cukup memprihatinkan.

Jasa SMK3 dan ISO

Menurut pria berbadan ceking itu, dalam 5 tahun terakhir, Jalan Kabo Jaya hampir tidak pernah tersentuh pembangunan yang serius dan memadai dari pemerintah. Ketika ada perbaikan, maka itu hanya sebatas tambal sulam dan hanya bertahan tak lebih dari sebulan.

“Kalau hujan, maka kami enggak tahu mana jalan yang baik dan bagus. Saat kemarau, debu jalan bukan main. Diperbaiki hanya ditambal-tambal. Jalannya baru diperbaiki, sudah rusak diinjak mobil,” tuturnya.

Kepada Mahyunadi, pria tersebut berharap agar persoalan itu dapat disuarakan di Pemerintah dan DPRD Kutim. Maupun diusulkan diperbaiki lewat anggaran Pemerintah Kaltim. Mengingat Mahyunadi sendiri saat ini dipercaya masyarakat duduk di DPRD Kaltim.

Menjawab itu, Mahyunadi berjanji bakal menyuarakan aspirasi tersebut. Tidak hanya itu, dia memohon dukungan, jika dia menjadi bupati Kutim pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kutim 2020, dia memastikan berbagai persoalan pembangunan itu akan dia selesaikan.

“Setahun saya menjabat (bupati Kutim), Jalan Kabo Raya akan langsung saya perbaiki. Tidak akan ada lagi jalan rusak di situ. Nanti kita garap, bila perlu, kita beton biar lebih bagus dan tahan lama,” kata pria yang karib disapa Yunat ini.

Prihatin dengan Defisit yang Tidak Berkesudahan

mahyunadi bupati kutim
Langkah Mahyunadi maju sebagai bupati Kutim juga mendapatkan dukungan dari sejumlah remaja dan anak muda di Kutim. (Dirhan/Akurasi.id)

Dalam pertemuan yang berlangsung di Sekretariat Relawan Mahyunadi itu, pria yang pernah menjabat ketua DPRD Kutim ini menyampaikan rasa prihatinnya atas persoalan defisit keuangan pemerintah yang seolah tidak pernah berkesudahan hingga dengan saat ini.

Menurut dia, dari semua kabupaten/kota di Indonesia yang mengalami defisit pada 2015-2016 lalu, saat ini sudah mampu menyelesaikannya. Misalnya saja Kota Bontang atau Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang sama-sama sebagai daerah penghasil seperti Kutim, telah berhasil keluar dari lilitan defisit tersebut.

“Bagaimana (Pemerintah Kutim) mau memperbaiki jalan kalau utang saja tidak bisa dilunasi. Dulu semua daerah sama-sama mengalami defisit keuangan, tapi kini hanya tinggal Kutim yang sampai hari ini enggak bisa menyelesaikan defisit itu,” imbuh Mahyunadi.

Kondisi kian diperparah lantaran ada banyak program pembangunan Pemerintah Kutim yang dinilai tidak tepat sasaran. Misalnya saja, pembangunan infrastruktur jalan yang semestinya dapat diperjuangkan ke pemerintah provinsi atau pusat, malah dibebankan ke keuangan kabupaten. Wajar menurut Mahyunadi jika kemudian Kutim masih berkutat dengan defisit hingga saat ini.

“Banyak pekerjaan yang semestinya jadi tanggung jawab provinsi, negara, misalnya pembangunan jalan, malah diurus kabupaten. Akibatnya APBD menjadi tersedot,” sebutnya.

Dengan modal pengalamannya sebagai anggota DPRD Kaltim, Mahyunadi berjanji, dia akan menyuarakan dan memperjuangkan pembangunan Kutim. Apalagi jika nantinya terpilih sebagai bupati Kutim, Yunat meyakinkan, kalau akses dan jaringan itu akan dia manfaatkan semaksimal mungkin untuk mendapatkan dukungan dana dari pemerintah provinsi maupun pusat.

“Bila nanti saya dipercayakan menjadi bupati, maka saya akan kejar dana provinsi dan pusat untuk membangun Kutim. Apalagi kita punya banyak wakil rakyat di provinsi dan pusat yang dapat kita lobi. Dan mereka siap membantu kalau memang kita mau komunikasi,” katanya.

Dia meyakinkan, bila memang dirinya diamanatkan masyarakat memimpin pembangunan di Kutim, maka dia yakin akan mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang membelit Kutim dalam beberapa tahun terakhir. Termasuk menggenjot pembangunan di masyarakat hingga tiga kali lipat.

iklan-mahyunadi-MAJU-KUTIM-JAYA

“Jika saya jadi bupati, saya berjanji akan memberikan yang terbaik bagi Kutim. Membawa Kutim maju tiga kali lipat lebih baik dan maju. Menjadikan Kutim daerah maju di Kaltim dan bahkan Indonesia,” ucap Mahyunadi dengan nada penuh optimis.

Sebelum menutup dialognya dengan warga, Mahyunadi meyakinkan, pada dasarnya persoalan pembangunan dan keuangan di Kutim dapat diselesaikan dalam waktu satu atau dua tahun. Dengan catatan, pemerintah Kutim benar-benar serius dan mempunyai komitmen menyelesaikannya.

“Ada banyak pembangunan di Kutim yang bisa dikerjakan tanpa dana APBD kabupaten. Tinggal bagaimana keseriusan kita. Kalau daerah serius, maka ada banyak jalan untuk melobi ke provinsi dan pusat. Baik untuk mendapatkan dukungan pembangunan maupun keuangan,” tandasnya. (*)

Penulis/Editor: Dirhanuddin


Artikel Terkait

Back to top button