News

Waduh, di Bontang Ada Banyak Pasangan Hamil di Luar Nikah

Loading

Waduh, di Bontang Ada Banyak Pasangan Hamil di Luar Nikah
ilustrasi(net)

Akurasi.id, Bontang – Angka kasus kehamilan di luar nikah di Kota Bontang ternyata cukup tinggi. Periode Januari-Juni 2019 saja tercatat ada sebanyak 55 pasangan yang menikah dengan status hamil karena kebobolan. Data itu tercatat di tiga Kantor Urusan Agama (KUA) Bontang, yakni KUA Bontang Utara, Bontang Selatan, dan Bontang Barat.

Data dihimpun Akurasi.id, mencatat jumlah terbanyak pasangan yang hamil sebelum menikah berada di Bontang Selatan sebanyak 32 pasangan dari 284 pasangan yang mengajukan pernikahan. Urutan kedua yakni Bontang Barat sebanyak 7 pasangan dari 75 pasangan yang mengajukan pernikahan.

Pada tahun sebelumnya, angka kasus hamil sebelum menikah ternyata juga jauh lebih tinggi lagi. Di Bontang Selatan misalnya, tercatat ada 64 pasangan yang hamil sebelum menjadi pasangan suami istri yang sah. Sedangkan di Bontang Utara ada 41 pasangan dan di Bontangf Barat 4 pasangan.

Kepala KUA Bontang Selatan M Amir mengatakan, jumlah pasangan yang menikah dengan status hamil duluan cukup tinggi di wilayahnya. Dia membeberkan, rata-rata status kehamilan itu diketahui setelah menjalani tes kesehatan calon pengantin (catin) Bontang di Puskesmas.

Jasa SMK3 dan ISO

“Dari hasil tes urine pasti kelihatan, jadi tidak bisa berbohong kalau sudah hamil. Tapi tetap kami nikahkan,” jelasnya kepada Akurasi.id.

Terpisah, Kepala KUA Bontang Utara Achmad Suda’i menuturkan, kebanyakan pasangan hamil sebelum menikah tidak lepas dari faktor pergaulan bebas. Umumnya, saat mengetahui anaknya sudah berbadan dua, para orang tua anak langsung sibuk menikahkan anaknya demi menutupi aib.

Padahal kehamilan tersebut sangat sukar untuk disembunyikan. Karena saat seseorang mengajukan permohonan menikah di KAU, maka mereka harus terlebih dahulu menjalani tes kesehatan catin. Dari situ, seorang akan diketahui sudah berbadan dua atau tidak.

“Kalau hamil tua kan kelihatan dari perutnya. Nah, kalau hamil muda baru bisa ketahuan dari hasil tes urine,” ujar Suda’i.

Dari hasil tes kesehatan tidak hanya mengungkap kehamilan catin wanita saja. Penyakit berat pun akan terdeteksi. Jika saat menjalani tes baru terungkap penyakit parah yang diderita calon pasangan, maka sebelum lanjut ke pernikahan pasangan catin akan diskusi terlebih dahulu.

“Pasangan pengantin yang memutuskan untuk lanjut menikah atau tidak. Jangan sampai pada saat sudah menikah baru tahu pasangan sakit parah, akhirnya cekcok, lalu cerai,” ulasnya.

Pentingnya Tes Kesehatan Catin

Bidan Koordinator di Puskesmas Bontang Utara II Suriyani menyebutkan, tes kesehatan catin wajib dilakukan pasangan yang akan menikah. Tak hanya untuk memenuhi syarat, tes tersebut juga bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Selain itu, tes kesehatan catin juga bertujuan mendeteksi dini penyakit menular, mengetahui status gizi dan kesehatan catin, mendeteksi dini penyakit kronis, mengetahui kesiapan fisik dan psikis catin untuk memiliki anak, serta melengkapi status imunisasi tetanus toxoid (TT). “Kalau ditemukan penyakit yang memang harus dirujuk, maka akan dilakukan perujukan terkait,” kata dia. (*)

Penulis: Suci Surya Dewi
Editor: Yusuf Arafah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button