HeadlineHukum & KriminalTrending

Viral Foto Wamenaker Noel Terbaring dengan Alat EKG Usai OTT KPK, Dugaan Pemerasan Sertifikasi K3 Jadi Sorotan

Loading

Akurasi.id, – Publik kembali dihebohkan dengan beredarnya sebuah foto Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer alias Noel, yang tengah terbaring dengan alat medis EKG (elektrokardiogram) terpasang di dadanya. Foto ini mencuat beberapa jam setelah dirinya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu malam, 21 Agustus 2025.

Dalam gambar yang beredar luas di media sosial, Noel terlihat mengenakan singlet putih dan celana panjang hitam. Tubuhnya terpasang elektroda di bagian dada yang diduga digunakan untuk memantau aktivitas listrik jantung. Pose ini menimbulkan spekulasi bahwa sang pejabat tengah menjalani perawatan medis setelah penangkapannya.

Respons Resmi dari KPK

Menanggapi beredarnya foto tersebut, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan bahwa mereka belum dapat mengonfirmasi kebenaran atau konteks dari gambar tersebut. Juru bicara KPK menegaskan bahwa saat ini Noel masih menjalani pemeriksaan intensif di Gedung Merah Putih KPK.

“Kami belum mengetahui secara pasti terkait kondisi tersebut. Yang jelas, yang bersangkutan masih diperiksa oleh penyidik,” kata juru bicara KPK dalam keterangannya kepada media.

Jasa SMK3 dan ISO

Dugaan Pemerasan Terkait Sertifikasi K3

Penangkapan Immanuel Ebenezer dilakukan dalam OTT yang melibatkan lebih dari 15 orang lainnya, termasuk beberapa pejabat eselon di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan. Dugaan kuat, kasus ini berkaitan dengan pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan swasta dalam proses pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

KPK menduga adanya praktik penyalahgunaan wewenang dalam pengurusan administrasi sertifikasi tersebut. Modusnya, pihak-pihak tertentu diduga meminta sejumlah uang agar perusahaan lolos atau dipercepat proses sertifikasi K3-nya.

Apa Itu Sertifikasi K3 dan Mengapa Penting?

Sertifikasi K3 adalah bentuk pengakuan resmi bahwa suatu perusahaan atau pekerja telah memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja. Proses ini penting untuk menjamin keamanan operasional, mencegah kecelakaan kerja, dan melindungi tenaga kerja dari risiko lingkungan kerja yang berbahaya.

Sertifikasi ini dikeluarkan oleh Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) yang telah terdaftar dan disahkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Terdapat lima bidang utama dalam layanan PJK3, yaitu:

  1. Audit SMK3

  2. Pengujian dan Pemeriksaan K3

  3. Pelatihan K3

  4. Instalasi Sistem K3

  5. Pemeriksaan Kesehatan Kerja

Setiap bidang tersebut memiliki standar dan prosedur yang ketat. Namun, jika proses sertifikasi disalahgunakan atau diperdagangkan melalui praktik pemerasan, maka hal tersebut dapat mencederai tujuan utama dari sistem K3 itu sendiri.

Transparansi Harus Jadi Prioritas

Kasus yang menimpa Wamenaker Noel bukan hanya mencoreng citra birokrasi, tetapi juga menciptakan preseden buruk dalam implementasi budaya K3 di Indonesia. Jika benar terjadi pemerasan dalam proses sertifikasi K3, maka bukan hanya integritas lembaga yang terganggu, tapi juga keselamatan tenaga kerja yang dipertaruhkan.

KPK diharapkan dapat mengusut tuntas kasus ini dan membuka siapa saja yang terlibat di dalamnya, termasuk oknum yang mungkin berasal dari lembaga sertifikasi K3. Publik juga mendesak agar proses sertifikasi dilakukan secara transparan dan berbasis integritas, bukan transaksi.(*)

Penulis: Nicky
Editor: Willy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button