Sinopsis dan Ulasan “Parasyte: The Grey” Adaptasi Baru yang Memikat Penonton

Akurasi.id. JAKARTA – Dalam jagat hiburan yang penuh dengan berbagai adaptasi dan remake, “Parasyte: The Grey” muncul sebagai sebuah seri yang tidak hanya menghidupkan kembali narasi klasik, tetapi juga menambahkan lapisan baru yang menarik bagi penonton modern. Dibawah arahan Yeon Sang-ho, seri ini berhasil menangkap esensi dari “Parasyte”, manga Jepang populer yang pertama kali muncul pada tahun 1989 dan telah diadaptasi ke dalam berbagai format seperti anime dan film live-action.
Kisah Unik yang Menyentuh Isu Kemanusiaan
“Parasyte: The Grey” mengisahkan invasi makhluk parasit dari luar angkasa yang mengambil alih tubuh manusia. Uniknya, alih-alih hanya menampilkan teror yang mengerikan, seri ini mendalami hubungan simbiosis antara manusia dan parasit, khususnya melalui karakter utama, Jeong Su-in. Jeong, yang gagal dirasuki sepenuhnya oleh parasit, menjalin sebuah hubungan mutualistik yang membingkai cerita dengan nuansa moral dan emosional yang mendalam.
Pengaruh Yeon Sang-ho dan Penerimaan Penonton
Yeon Sang-ho, yang dikenal lewat karyanya di “Train to Busan”, membawa kepekaan yang sama dalam menggali emosi dan ketegangan dalam “Parasyte: The Grey”. Pengamat film dan penggemar lama seri ini mengapresiasi bagaimana Yeon menghormati sumber material asli sambil menyajikan twist cerita yang memikat dan relevan dengan isu-isu kontemporer.
Mengapa “Parasyte: The Grey” Wajib Ditonton?
Seri ini tidak hanya untuk penggemar sci-fi atau horror, tetapi juga bagi siapa saja yang menghargai cerita yang mengajak penonton untuk merenungkan pertanyaan tentang humanitas, identitas, dan koeksistensi. Dengan efek visual yang mengesankan dan narasi yang kuat, “Parasyte: The Grey” menjanjikan sebuah pengalaman yang tak terlupakan.(*)
Penulis: Ani
Editor: Ani