Program Kotaku Kampung Selambai Terhenti, Faisal: Kami Kawal di 2023


Program Kotaku Kampung Selambai terhenti, Faisal: Kami kawal di 2023. Program Kotaku di tahap II terdiri atas kelanjutan pembangunan jembatan beton, bedah rumah, penataan Pujasera Selambai, dan pembangunan IPAL.
Akurasi.id, Bontang – Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) tahap II di kawasan Kampung Selambai, Kelurahan Loktuan, dipastikan tidak berlanjut di 2022 mendatang. Hal tersebut lantaran anggaran senilai Rp24 miliar dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPPW-PUPR) gagal dikucurkan untuk melanjutkan kegiatan mempercantik kawasan pesisir Loktuan tersebut.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang, Faisal. dia menyebutkan, batalnya Program Kotaku Kampung Selambai tersebut lantaran kondisi pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih ada di Kota Taman. Sehingga, dana harus dialihkan untuk penanggulangan pandemi tersebut.
“Saya tak berputus asa. Rencananya pada tahun 2023 mendatang, kami bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang kembali mengawal program tersebut agar bisa dilaksanakan di Kota Taman,” sebut Faisal saat dikonfirmasi media ini, Selasa (31/8/2021).
Lanjut Faisal, salah satu upaya yang pihaknya lakukan adalah dengan tetap mengalokasikan anggaran pendampingan yang bersumber dari APBD di tahun depan. Sebab anggaran pendampingan tersebut menjadi salah satu syarat agar program itu bisa dilaksanakan di Bontang.
“Sehingga di 2023 nanti tidak pusing lagi,” kata wakil rakyat yang juga bermukim di kawasan Kampung Selambai itu.
Politisi Partai Nasdem itu melanjutkan, Program Kotaku di tahap II ini terdiri atas kelanjutan pembangunan jembatan beton, bedah rumah, penataan Pujasera Selambai, dan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), yang pada 2020 lalu sudah terlaksana. Program ini bertujuan mempercepat penanganan pemukiman kumuh di kawasan perkotaan.
“Kalau syarat Bontang lengkap, Balai (BPPW-PUPR) pasti akan memprioritaskan. Atau ketika ada daerah lain yang tidak siap atau persyaratannya kurang, maka bisa saja dilarikan ke Bontang pekerjaannya,” tutur Faisal.
Adapun anggaran pendampingan dari APBD, digunakan untuk stimulus pembangunan utama. Seperti pembuatan sarana penjemuran ikan, sambungan air dan IPAL, ketersediaan hidran, hingga renovasi lapak Pujasera.
“Semoga Program Kotaku di Kampung Selambai ini bisa berjalan dengan lancar, ini juga upaya agar daerah ini menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Taman. Sehingga jika daerahnya cantik, pengunjung pun akan betah berlama-lama berkunjung,” harapnya. (*)
Penulis: Rezki Jaya
Editor: Redaksi